Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memimpin rapat evaluasi pelaksaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di kabupaten/kota di Sumut, Rabu (21/4/2021), di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan. (Foto Dinas Kominfo Sumut : Veri Ardian)
Sebelumnya, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi menegur Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution terkait kerumunan dan pelanggaran aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kesawan City Walk, Sabtu (17/4/2021) malam. Edy tidak ingin KCW malah menjadi potensi baru penularan COVID-19.
"Ada hal yang harus kita perhatikan. Saya tak berharap seperti yang terjadi di India. Rakyatnya 89 persen terpapar. Pada saat kondisi ekonomi kita lemah, kalo kita terpapar, maka cost (biaya) terlalu tinggi," kata Edy dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan PPKM Mikro di Sumut, Rabu (21/4/2021).
Edy pun mengingatkan menantu Presiden Joko Widodo itu untuk mematuhi kebijakan PPKM Mikro yang sudah dibuat. Pelanggaran PPKM Mikro, kata Edy, jangan sampai terulang lagi di KCW, pusat kuliner yang digagas Bobby. "Terimakasih Wali Kota Medan, ikuti benar aturan yang telah kita buat. Karena ini bukan bicara satu persatu, tapi kolektif. Kegiatan yang bisa dibuka harus ditahan dulu. Dalam hal prokes tetap harus ditaati, pertama gunakan masker, tetap atur jarak, selalu cuci tangan," tegasnya.
Edy akan mengambil tindakan tegas. Termasuk instruksi jam operasional hingga pukul 22.00 WIB. Edy meminta agar dilakukan pendisiplinan masyarakat terutama menjelang Idul Fitri.
Dalam kesempatan itu Bobby tidak menampik jika ada kerumunan di KCW. Karena saat itu ada pagelaran seni. "Malam minggu kemarin memang kami melakukan pergelaran seni yang hanya simpel. Tapi karena masyarakat Kota Medan sudah jenuh mungkin beberapa bulan tidak bisa ke mana-mana," katanya.
Pihaknya akan mengoreksi soal kerumunan. Dia mengklaim akan berupaya mengurai kerumunan di kawasan pusat jajanan tersebut. "Hari ini jarak antar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) kami jauhkan lagi. Jadi setiap ruas jalan itu mungkin hampir 10 meter jarak pelaku UMKM yang selama ini diamati tidak digunakan akan kami gunakan hari ini biar mengurai," jelas Bobby.
Bobby pun menjelaskan soal jam operasional khusus di KCW. Meskipun dia mengklaim ada pengetatan dengan pengerahan aparat. Para pedagangan di sana juga diklaim sudah divaksin.
“Seperti yang disampaikan Pak Gubernur. Nasional itu jam 21.00 WIB. Kita Di Sumut juga kata Pak Gubernur diperjanjang satu jam, karena jam kita berbeda. Karena seperti buka puasa saja berbeda dengan yang ada di Jawa. Selesai ibadah tarawih juga berbeda jamnya. Makanya diperpanjang sampai 22.00 WIB. Sama halnya juga yang dilakukan Pemkot Medan saya memperpanjang lagi jamnya sedikit lagi dari yang dibuat Pak Gubernur, karena kontrol di Kesawan kami masifkan,” pungkasnya.
Kerumunan kembali terjadi pada Sabtu (24/4/2021) malam di KCW. Saat itu Bobby juga turun langsung meninjau pelaksanaan prokes. Dia datang bersama Wakil Ketua Tim Monitoring Satgas COVID-19 Sumut, Kolonel Inf Azhar. "Saya benar-benar ingin memastikan baik pengunjung maupun pedagang, mengikuti prokes selama berada di kawasan sentra kuliner 'The Kitchen of Asia' ini," ujar Bobby di Medan, seperti dilansir ANTARA, Minggu (25/5/2021).