Aceh Tamiang, IDN Times- Tangisan Rizki dan keluarganya pecah, Jumat (5/12/2025). Dia langsung memeluk keluarganya yang baru datang dari Kota Medan. Mereka membawa sejumlah logistik. Rian Rizki Ramadhan nama lengkapnya. Salah satu penyintas pada banjir bandang yang menerjang kawasan Kabupaten Tamiang.
Rumah Rizki dan keluarganya masih berdiri kokoh di antara reruntuhan rumah korban lainnya di Desa Kota Lintang, Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Rizki menyaksikan keganasan air dalam beberapa hari itu. "Sebelum air naik, hujan berhari-hari di sini," kata Rizky.
Kata Rizky, Air mulai naik pada Rabu (26/11/2025). Arus air begitu deras. Warga tidak menyangka banjir akan besar. Karena banjir memang terjadi tahunan. Apalagi mereka tinggal di dekat sungai Tamiang. Namun biasanya, banjir tingginya hanya sepinggang. Itu pun paling tinggi.
Air semakin tinggi keesokan harinya. Tingginya mencapai sekitar tiga meter. Lantai dua rumah Rizky nyaris dimasuki air.
Saat itu, Rizky dan keluarganya hanya bisa pasrah. Ada 17 orang yang bertahan di lantai dua itu. Termasuk ayah Rizky yang sedang menderita stroke. "Kami hanya ikhlas. Kalau memang Allah ambil nyawa kami, kami sudah ikhlas. Kondisinya mengerikan," ujar Rizky.
Saat itu dia hanya berpikir bagaimana bisa menjaga satu sama lain anggota keluarganya. Mereka hanya bisa berangkulan untuk saling menguatkan di tengah kondisi bencana.
