Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kesaksian Safrida Soal Warungnya yang Dirusak Puluhan TNI

Warung Safrida yang dirusak puluhan TNI (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Deli Serdang, IDN Times - Masyarakat yang ada di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, kaget betul ketika ada peristiwa pengeroyokan yang terjadi kepada salah seorang anggota TNI.

Tidak lama setelahnya, puluhan anggota TNI dari Resimen Arhanud-II/SSM Kodam I Bukit Barisan datang dan merusak sejumlah kendaraan di sebuah warung.

Kini masalah tersebut tengah didalami Kodam I/BB. Termasuk pula dengan upaya mengganti kerugian yang dialami masyarakat sekitar.

1. Warung Safrida dirusak oleh puluhan anggota TNI

Kendaraan yang dirusak personel TNI (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Kericuhan yang terjadi di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang itu diceritakan langsung oleh pemilik warung bernama Safrida. Ia kaget bukan main kala ada keributan yang terjadi di warungnya.

"Saya lagi masak, ada orang duduk di warung. Saya nggak memperhatikan kali karena lagi masak itu. Ada perkelahian orang di kedai," beber Safrida, Kamis (30/1/2025).

Safrida tidak tahu dengan detail ternyata kericuhan tersebut korbannya adalah salah seorang personel TNI. Beberapa saat setelah kericuhan itu, barulah datang puluhan anggota TNI yang merusak beberapa kendaraan, termasuk warung Safrida.

"Awalnya nggak ramai. Tapi sesudah itu ramai. 'Jangan dirusak warung!' kata saya. Tapi kami nggak berani melawan. Nggak ada (korban luka), cuma pengerusakan. Saya lari, karena takut saya tinggalkan warung," lanjutnya.

2. Kericuhan diklaim terjadi akibat kesalahpahaman

Warung Safrida yang dirusak puluhan TNI (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Sementara itu menurut saksi mata Umar Tarigan, mengatakan bahwa ada sekitar 40 orang anggota TNI yang datang setelah kericuhan awal. Mereka datang dan melakukan sejumlah pengerusakan.

"Kalau dari warga tidak ada yang luka. Tapi sepeda motor dan mobil ada beberapa rusak, 3 motor 1 mobil cukup parah. Warung juga dirusak barang-barang elektroniknya," ujar Umar.

Umar membenarkan bahwa ada salah satu anggota TNI yang menjadi korban penganiayaan. Di mana personel tersebut dikeroyok oleh beberapa orang masyarakat. 

"Kita kemarin memang sempat tanya sama beliau (personel yang menjadi korban). Awalnya cerita gara-gara geber sepeda motor. Ada adu mulut dan pemukulan. Anggota lain yang tak terima datang, artinya sasaran tak tepat. Barang yang dirusak (puluhan TNI) itu bukanlah milik pelaku itu," sambungnya.

3. TNI dan masyarakat berupaya menempuh jalur damai

Kapendam I/BB Kolonel Inf Doddy (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Permasalahan ini disebut Umar pada akhirnya ditempuh dengan jalur damai. Kodam I Bukit Barisan juga berjanji untuk mengganti semua kerugian yang dialami masyarakat.

"Kita mewakili warga di sini. Kita menyampaikan apresiasi terhadap resimen yang telah berdamai dengan pihak korban, yakni dengan cara mengganti segala kerusakan kendaraan bermotor dan barang-barang warung yang terjadi akibat kesalahpahaman antara TNI dan warga di sini," sebut Umar.

"Kita sudah damai. Kita sepakat tak terjadi saling melapor. Warga tak melapor ke Pomdam, dan TNI tidak melapor ke polisi. Tapi kita sayangkan, pihak TNI melaporkan ini ke polisi. Kita mohon cabut laporan itu supaya semua clear, karena (kerusakan) korban juga parah," pungkasnya.

Sementara itu Kapendam I/BB, Kolonel Inf Doddy, membenarkan bahwa terjadi kericuhan itu. Namun ia menegaskan tidak ada penjarahan yang dilakukan oleh anggota Kodam I/BB.

"Tidak ada yang kenal, jadi sama-sama tidak saling mengenal. Yang jadi korban anggota kami. Masyarakat mengalami kerugian materil, sementara anggota kita yang luka satu orang saja," tegasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Eko Agus Herianto
Arifin Al Alamudi
Eko Agus Herianto
EditorEko Agus Herianto
Follow Us