Suasana penumpang kereta api tanpa kursi (IDN Times/Indah Permata Sari)
Ika sebagai salah satu penumpang mengaku kecewa, atas pemberlakukan tiket yang masih ada. Ia memilih tiket ini, karena harus secepatnya pulang ke asal. Saat itu, kereta api dengan rute Siantar-Medan.
Tiket tanpa kursi merupakan tiket yang dijual dengan harga sama dengan pembeli tiket menggunakan kursi.
“Beberapa kali saya pesan dari sebelum hari H selalu di aplikasi Access By KAI tertulis tiket tanpa kursi. Jadi, yaudah daripada gak ada saya pesan dan saya harus berdiri selama 2 jam,” katanya kepada IDN Times.
Beberapa penumpang yang memilih untuk duduk di koridor kereta. Selain di koridor, ada juga penumpang yang duduk di selasar depan toilet, di depan perbatasan gerbang, di bawah kursi penumpang, hingga di dalam toilet kereta.
Hal ini biasanya dikarenakan penumpukan penumpang hingga sesak di kereta tersebut dan jadi over kapasitas.
“Biasanya pemberlakuan tiket ini ada di masa-masa mudik. Jadi, jika pemesan tiket tanpa tempat duduk ini, maka tidak akan diberi nomor kursi, jadi tergantung keberuntungan yang akan menentukan di mana bisa duduk nantinya. Bahkan, penumpang dengan tiket ini berdiri karena sudah tidak dapat tempat duduk,” tambah Ika.
Jadi, jika membeli tiket jenis ini, sebaiknya bergegas untuk memilih tempat duduk kamu sendiri sebelum penuh sesak dengan penumpang lainnya yang mengakibatkan tidak mendapat kursi. Terlebih lagi ketika perjalanan jarak jauh, pasti akan sangat melelahkan jika tidak mendapat kursi.
Hal yang senada juga dikatakan oleh Raditya, dengan rasa kecewa tanpa duduk selama lebih dari 2 jam menuju stasiun Kereta Api Kota Medan.
Dia menyebut, pembelian tiket ini dilakukannya melalui aplikasi. Tidak hanya sekali saja dibeli, tapi baginya sudah kesekian kali tiket ini dibeli tanpa menggunakan kursi.
"Kalau dibilang kecewa pasti ya. Maunya, pihak Kereta Api meng-upgrade atau meng-update sistem mereka. Jadi, siapa yang belum membeli tiket bisa dipakai tempat duduknya padahal harga sama saja," tambah Raditya.