Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana penumpang kereta api tanpa kursi (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Tiket kereta api tanpa tempat duduk atau kursi jadi sorotan. Penumpang kategori ini bisa naik ke kereta tapi tidak diberikan nomor kursi untuk duduk, sehingga, harus bersabar berdiri di gerbong atau di manapun sampai tempat tujan.

Hal ini juga diberlakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Sumut. Penumpang pun resah karena harganya sama dengan tiket dengan kursi di kereta kategori ekonomi.

1. Harga tiket yang dijual sama dengan pembeli tiket menggunakan kursi

Suasana penumpang kereta api tanpa kursi (IDN Times/Indah Permata Sari)

Ika sebagai salah satu penumpang mengaku kecewa, atas pemberlakukan tiket yang masih ada. Ia memilih tiket ini, karena harus secepatnya pulang ke asal. Saat itu, kereta api dengan rute Siantar-Medan.

Tiket tanpa kursi merupakan tiket yang dijual dengan harga sama dengan pembeli tiket menggunakan kursi.

“Beberapa kali saya pesan dari sebelum hari H selalu di aplikasi Access By KAI tertulis tiket tanpa kursi. Jadi, yaudah daripada gak ada saya pesan dan saya harus berdiri selama 2 jam,” katanya kepada IDN Times.

Beberapa penumpang yang memilih untuk duduk di koridor kereta. Selain di koridor, ada juga penumpang yang duduk di selasar depan toilet, di depan perbatasan gerbang, di bawah kursi penumpang, hingga di dalam toilet kereta. 

Hal ini biasanya dikarenakan penumpukan penumpang hingga sesak di kereta tersebut dan jadi over kapasitas.

“Biasanya pemberlakuan tiket ini ada di masa-masa mudik. Jadi, jika pemesan tiket tanpa tempat duduk ini, maka tidak akan diberi nomor kursi, jadi tergantung keberuntungan yang akan menentukan di mana bisa duduk nantinya. Bahkan, penumpang dengan tiket ini berdiri karena sudah tidak dapat tempat duduk,” tambah Ika.

Jadi, jika membeli tiket jenis ini, sebaiknya bergegas untuk memilih tempat duduk kamu sendiri sebelum penuh sesak dengan penumpang lainnya yang mengakibatkan tidak mendapat kursi. Terlebih lagi ketika perjalanan jarak jauh, pasti akan sangat melelahkan jika tidak mendapat kursi.

Hal yang senada juga dikatakan oleh Raditya, dengan rasa kecewa tanpa duduk selama lebih dari 2 jam menuju stasiun Kereta Api Kota Medan.

Dia menyebut, pembelian tiket ini dilakukannya melalui aplikasi. Tidak hanya sekali saja dibeli, tapi baginya sudah kesekian kali tiket ini dibeli tanpa menggunakan kursi.

"Kalau dibilang kecewa pasti ya. Maunya, pihak Kereta Api meng-upgrade atau meng-update sistem mereka. Jadi, siapa yang belum membeli tiket bisa dipakai tempat duduknya padahal harga sama saja," tambah Raditya.

2. Diharapkan ada penambahan kereta Api

Penumpang kereta api saat cek tiket di Stasiun Kereta Api Medan (dok.KAI Sumut)

Sementara itu, saat dikonfirmasi Anwar Solikhin sebagai Manager Humas KAI Divre I Sumut menjelaskan bahwa para penumpang seharusnya sudah jauh hari beli tiket KA Siantar atau KA Putri Deli arah Tanjung Balai dengan dipesan terlebih dahulu.

“Nah mungkin ini bisa jadi opini masyarakat ke pemerintah untuk penambahan rangkaian kereta Siantar, kayak yang dilakukan di wilayah Jakarta sana. Komunitas dan masyarakat memberikan opini ke Kemenhub agar ditambah rangkaian Kereta Apinya,” kata Anwar kepada IDN Times.

Sehingga, dia menilai hal ini menjadi dilema bagi pihak PT. KAI selaku operator.

“Jadi, secara aturannya memang diperbolehkan untuk tiket berdiri. Kita sudah berupaya mengurangi tiket berdiri kak dari 50 persen menjadi 20 persen saja tiket berdirinya,” tuturnya.

3. Tercatat lonjakan tiket kereta api semakin tinggi apalagi musim libur sekolah

Penumpang kereta api di Stasiun Kereta Api Medan (dok.KAI Sumut)

Diketahui, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara telah memberangkatkan sebanyak 146.482 penumpang selama libur sekolah tahun ajaran 2023/2024.

Anwar mengatakan musim libur sekolah tahun ajaran 2023/2024 telah dimulai sejak Senin 24 Juni 2024 yang lalu. Hingga Jumat 12 Juli 2024, KAI Divre I Sumut mencatat sebanyak 146.482 tiket telah terjual atau sebesar 83 persen dari jumlah 176.912 tempat duduk yang disediakan. Jika dibandingkan dengan hari biasa, pada momen libur panjang ini terdapat peningkatan sekitar 16 persen.

"Untuk penjualan tiket KA dimasa libur di wilayah Divre I Sumut akan terus bertambah, mengingat libur sekolah masih berlangsung hingga 14 Juli 2024," kata Anwar.

Berdasarkan data penjualan, puncak volume penumpang tertinggi pada periode libur sekolah tahun ini terjadi pada Minggu 7 Juli 2024 sebanyak 8.859 penumpang.

"Hingga saat ini, rute favorit masyarakat pada periode long weekend libur sekolah tahun ini diantaranya adalah Medan - Tanjung Balai, Medan - Rantau Prapat, dan Medan – Siantar," ungkap Anwar.

Editorial Team