Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_2025_0714_144512.jpg
Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama 2 Kota Medan, Maragotu Siregar (IDN Times/Indah Permata Sari)

Intinya sih...

  • Sistem pembagian waktu aman diberlakukan di asrama

  • MPLS digelar selama satu hingga tiga bulan ke depan

  • Waktu kunjungan orangtua diminta untuk di luar jam belajar atau hari libur

Medan, IDN Times - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 2 Kota Medan sudah dimulai sejak Senin (14/7/2025). Kepala Sekolah SRMP 2 Kota Medan Maragotu Siregar menjelaskan, hari pertama dalam kegiatan pembukaan yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia, termasuk Kota Medan, Sumatra Utara.

Proses pembelajaran yang dilakukan nantinya akan menanamkan metode digitalisasi. Para siswa akan mendapatkan sarana dan prasarana. Salah satunya yaitu laptop, untuk mendukung pembelajaran yang akan dilakukan nantinya.

Selain sarana dan prasana seperti laptop tersebut, pihak sekolah juga akan menggunakan aplikasi dalam pembelajaran yang telah disediakan oleh Kementerian Sosial dengan menggunakan kurikulum nasional.

1. Sistem pembagian waktu aman diberlakukan di asrama

Suasana MPLS di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 2 Kota Medan di Sentra Bahagia (IDN Times/Indah Permata Sari)

Terkait mekanisme maupun sistem pembagian waktu juga diberlakukan di asrama, untuk mendisiplinkan para siswa. Dalam 1 ruangan terdiri dari tempat tidur bertingkat.

"Jadi kalau untuk sistem di asrama yang pertama seperti biasa ada kegiatan keagaaman juga nantinya jadi batas anak-anak itu jam 21.00 WIB atau jam 9 malam sudah wajib tidur. Jadi, rentang waktu 21.00 WIB sampai 22.00 WIB sudah jam tidur itu garis besarnya.

2. MPLS digelar selama satu hingga tiga bulan ke depan

Suasana MPLS di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 2 Kota Medan di Sentra Bahagia (IDN Times/Indah Permata Sari)

Maragotu menjelaskan bahwa kegiatan MPLS digelar sesuai dengan arahan dari Kemensos dengan rentang waktu selama 1 sampai 3 bulan ke depannya. Para siswa akan beradaptasi lebih dulu.

"Kita anggap 1 bulan ini anak-anak sudah merasa nyaman boleh kita mulai pembelajaran lebih awal. Seandainya belum juga boleh kita tambah 2 bulan dan maksimal di 3 bulannya," katanya.

3. Waktu kunjungan orangtua diminta untuk di luar jam belajar atau hari libur

Suasana MPLS di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 2 Kota Medan di Sentra Bahagia (IDN Times/Indah Permata Sari)

Untuk kunjungan orangtua diperkenankan bertemu saat tidak waktu belajar maupun hari libur. Namun, jika seandainya saat pembelajaran sekolah ingin bertemu, untuk kepentingan yang mendesak (urgent) murid akan diperbolehkan.

"Kalau malam sudah mendekati jam tidur otomatis tidak diperkenankan dengan catatan ada hal yang mendesak atau urgent," ucapnya.

Dia juga menjelaskan, jika ada anak yang terindikasi tidak nyaman dengan kondisi dilokasi. Maka, tim akan melakukan diskusi dari tim kesehatan, dan tim lainnya.

"Untuk itu, kalau sebulan sampai 3 bulan itu pasti jumlah yang tidak bersedia itu jumlahnya akan sedikit, itu akan kita lakukan treatment berdasarkan hasil tes DNA tadi dan kebetulan alhamdulillah kita bekerjasama dengan sentra di sentra juga ada tim dokter, ada tim kesehatan bakal berdiskusi supaya bagaimana mengatasinya," jelas Maragotu.

Tes kesehatan yang diikuti oleh seluruh para siswa ini sebagai awal pemetaan, yang nantinya menjadi bahan untuk mengevaluasi sesuatu.

Terkait Ekstrakurikuler, disebutkan ada beberapa yang bisa diikuti oleh siswa karena telah tersedia fasilitasnya, yaitu basket, bulu tangkis, hingga barista.

"Ini ekskul kita karena dengan wilayah yang agak terbatas yang paling ada itu lapangan basket dan lapangan bulu tangkis. Jadi, kalau untuk yang lainnya kita akan menjajaki karena mengingat jarak kita juga dengan GOR itu agak relatif dekat jadi kita komunikasi kalau seandainya kita memerlukan ruang lingkup yang lebih luas lagi. Ekskul di fokuskan pada olahraga, kesenian, dan barista," pungkasnya.

Editorial Team