sekelompok masyarakat serang rumah kepala dusun (dok.istimewa)
Geng motor KAMI yang diduga merupakan suruhan dari Forum Masyarakat itu kembali datang ke rumah Kepala Dusun. Kedatangan terakhir mereka lah yang disebut Ayub berhasil menjarah rumahnya.
"Berduyun-duyun banyak orang yang datang menyerang saya. Ini saya tidak kenal dan itu semua usia belia, seusia anak sekolah SMP dan SMA menggunakan senjata tajam yang identik dengan saat ini geng motor. Karena saya rasa tidak kondusif, jadi saya perlahan-lahan mundur. Mereka semakin terus meringsek maju dan langsung dengan beringasnya menghantam rumah saya. Yang hancur lampu taman, kemudian kaca kamar, seluruh kaca jendela hancur, kemudian pintu didobrak, AC dirusak, CCTV ada satu unit dirusak dan memorinya diambil sehingga kita tidak dapat meninjau rekamannya lagi. Keluarga tidak ada yang luka hanya trauma saja," terangnya.
Tak hanya rumah kepala dusun, beberapa menit setelah itu mereka juga menghancurkan rumah keluarga dan teman Kepala Dusun di Jalan Palem.
"Mereka merusak rumah keluarga dan teman saya sampai rumah itu tidak berbentuk lagi. Uang tabungan di dalam rumah, sepeda motor 3 unit dan handphone 3 unit diambil. Keluarga saya diserang, karena waktu di sini (rumah saya), mereka datang dan ikut melawan geng motor," ujar Kepala Dusun III Amplas itu.
Saat ini keluarga Ayub untuk sementara waktu tinggal di rumahnya karena rumah mereka sudah tidak layak huni lagi. Terkait perkara ini Ayub sudah melaporkan ke polisi dan saat ini sedang diproses di Polrestabes Medan terkait dengan perusakan dan penganiayaan.
"Secepatnya (kami) akan berupaya untuk menindaklanjuti oknum yang terlibat perusakan rumah dan lahan, baik oleh kedua belah pihak. Kita tak membeda-bedakan, baik dari geng motor Neleng (diduga suruhan perusahaan pengembang) yang melakukan pengerusakan kantor Forum maupun yang lain. Siapa yang berbuat dia akan bertanggung jawab. Kami di sini (berjaga) sampai suasana aman," timpal Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy Marbun.