Ilustrasi Mayat (IDN Times/Mardya Shakti)
Dermince menjelaskan, kabar nahas yang menimpa anaknya itu didapati dari rekan korban. DS yang datang menggunakan sepeda motor mengatakan kalau Patar ditikam.
"Kena tikam si Patar, kena tikam si Patar," kata ibu korban menirukan ucapan DS.
Ibu korban mengatakan, sebelum kejadian, DS diketahui nongkrong di rumah mereka.
Patar dan DS disebut-sebut pergi ke arah jalan Patuan Anggi diwaktu yang bersamaan.
"Sama-sama perginya orang itu (Patar dan DS) dari gang ini. DS naik kreta," kata Dermince.
Mendengar kabar dari DS, kata Dermince, diapun langsung pergi mencari Patar bersama temannya ke jalan Patuan Anggi. Namun tidak ketemu.
Seorang warga kemudian menghampirinya dan mengabarkan kalau korban telah bersimbah darah di depan SPBU.
"Katanya sudah di depan galon (SPBU) si Patar. Langsung lah aku kesana, kulihat sudah lemas, langsunglah dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
"Nggak ada sebenarnya di tikam. Hanya, badannya memar kayak bekas pukulan benda tumpul," tambah ibu korban.
Dermince menambahkan, nama anaknya sempat terbawa-bawa dalam sebuah kejadian perkelahian yang terjadi sekitar 3 hari lalu.
Beberapa anak muda terlibat pencurian pisang di jalan Pari.
Saat itu, seorang pria yang diduga sebagai pemilik pisang datang membawa senjata tajam mengejar pencuri pisang.
"Ada yang bawa parang, ada yang bawa cangkul," ungkapnya.
Menurut Dermince, dalam perkelahian itu, Patar tidak terlibat pencurian. Hanya saja, korban mencoba melindungi temannya yang hendak dipukul.
"Saat pria itu mau memukul kawan nya, dibela si Patar ini. Dia (korban) memang nggak suka kalau kawan nya di pukuli," jelasnya.