Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
SAVE_20250929_131846.jpg
Operasi ODOL di gerbang tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter). (Dok. PT BTB).

Intinya sih...

  • Biaya operasional jadi alasan pelanggaran ODOL, termasuk modifikasi kendaraan oleh bengkel tidak resmi.

  • Gubernur Bobby Nasution dorong kolaborasi hingga ke kabupaten/kota untuk menuju Zero ODOL 2027.

  • Sumut siapkan rencana aksi yang melibatkan sejumlah kementerian dan aparat terkait dalam rangka menekan praktik ODOL.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times – Kerusakan jalan yang kerap terjadi di Sumatera Utara ternyata salah satunya dipicu oleh truk angkutan barang yang melebihi kapasitas. Fenomena ini disebut Over Dimension Over Load (ODOL).

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menyatakan komitmennya untuk mendukung target nasional Zero ODOL 2027.

1. Biaya operasional jadi alasan pelanggaran ODOL

Truk ODOL, sumber: dokumentasi pribadi

Dalam paparannya, Rochani menjelaskan praktik ODOL kerap terjadi karena kesepakatan antara pemilik barang dengan pengusaha angkutan. Masalah muncul ketika biaya operasional lapangan membengkak, mulai dari ongkos bongkar muat, parkir tidak resmi, hingga pungutan liar.

“Jadi ada modifikasi kendaraan oleh bengkel kendaraan tidak resmi yang tidak sesuai ketentuan. Termasuk juga sulitnya meminta komitmen dalam mengurangi ODOL karena ada perusahaan logistik atau pemilik barang yang besar biasanya menggunakan sistem kontrak ke pihak ketiga dalam distribusinya,” jelas Rochani dalam keterangan resmi, Sabtu (4/10/2025).

3. Gubernur Bobby Nasution dorong kolaborasi hingga ke kabupaten/kota

Razia kendaraan ODOL oleh tim gabungan di JTTS. (DOK. Hutama Karya).

Dishub Sumut, kata Rochani, akan menjalankan strategi khusus dalam rangka menuju Zero ODOL 2027. Tahun ini, pemerintah pusat menyusun rencana aksi yang dikoordinir oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, dengan melibatkan sejumlah kementerian dan aparat terkait.

Upaya ini diharapkan mampu menekan praktik ODOL yang kerap mengabaikan aturan muatan dan dimensi kendaraan.

3. Gubernur Bobby Nasution dorong kolaborasi hingga ke kabupaten/kota

Truk angkutan barang dengan muatan berlebih (ODOL) di Jalan Sultan Abdullah Raya, Makassar," Minggu (29/6/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan sinergi dari semua pihak. Kolaborasi lintas daerah hingga kabupaten/kota disebut penting agar rencana aksi bisa berjalan efektif.

“Setiap ruas jalan, baik nasional, provinsi dan kabupaten/kota punya kapasitas masing-masing. Karena itu kita juga akan terus menyosialisasikan kepada pengusaha agar memperhatikan kondisi muatan untuk tidak berlebihan. Karena itu menjadi penyebab jalan cepat rusak. Selain itu, kita juga akan melakukan pengembangan sistem pengawasan,” sebutnya.

Editorial Team