Kecewanya 140 Siswa SMKN 10 Medan: Ubur-Ubur Ikan Lele, Gagal SNBP Le!

Medan, IDN Times - Sebanyak 140 siswa SMK Negeri 10 Medan berstatus eligible harus merasakan kekecewaan tak bisa ikut Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, Kamis (6/2/2025). Mereka menggelar demo untuk mengungkap kekecewaannya kepada pihak sekolah yang diduga lalai mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Mereka membawa berbagai poster dan spanduk protes. Salah satunya poster bertuliskan "Ubur-ubur Ikan Lele Gagal SNBP Le". Selain itu juga "RIP SNBP 2025".
Salah satu siswa bernama Muhammad Jibril Dio jurusan DKV jurusan Desain Komunikasi Visual 3 mengatakan digelarnya demo ini karena siswa merasa pihak sekolah tidak mau bertanggungjawab atas kelalaian tersebut.
"Sekolah akan lebih prospektif jika kami melakukan ini, jadi mereka tidak menyepelekan kami dan tidak terjadi nanti ke adik kelas kami. Sekolah tidak bisa menjanjikan kepada kami, sehingga yang bersangkutan tidak hadir disini. Semua kami rasakan mau sedih, marah, semuanya," kata Jibril.
1. Siswa berharap ada kesempatan lagi

Jibril berharap masih ada kesempatan agar mereka bisa mengikuti tes dari jalur prestasi ini. Untuk itu ia berharap dari dinas pendidikan.
"Harapan kami kepada Menteri Pendidikan kalau masih bisa dikasih kesempatan lagi memberikan waktu kepada kami insyallah kami akan tetap mempertahankan hak kami meminta pihak sekolah untuk menginput data kami," jelas Jibril.
Jika nantinya pihak sekolah belum juga memberikan respon, dikatakan Dio para siswa masih akan tetap demo selama 3 hari kedepan.
"Jika tidak direspon juga, mungkin kami akan datang ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumut," kata Jibril.
2. Dinas Pendidikan Sumut mengatakan ada keterlambatan sekolah menginput di hari terakhir

Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Sumut) angkat bicara saat berada di lokasi demo yang dilakukan ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 10 Medan. Kasi SMK Wilayah 1 Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Duta Syailendra mengungkapkan jika pengisian PDSS di hari terakhir menjadi masalah.
"Jadi, data siswa kelas 3 atau XI yang berminat itu berbentuk PDF nanti dimasukkan. Yang mau lanjut ke negeri. Maka ikut penilaian eligible, jadi nanti masuk dengan data dari rapornya yang baru. Tetapi saya lihat keterlambatan orang ini, karena dimasukkan pada hari terakhir. Si petugasnya meng-entry data di hari terakhir, tentunya pada saat ini hitam kan bahaya seperti itu," ujar Syailendra kepada awak media, pada Kamis (6/2/2025).
Ditambahkan Syailendra jika Dinas Pendidikan Sumut masih mencari solusi untuk permasalahan tersebut.
"Ini harus dicari solusinya, Bagaimanapun ceritanya masalah ini merugikan siswa," tegasnya.
3. Dinas Pendidikan Sumut akan mencari solusinya

Ketika ditanya penyebab masalah PDSS tidak terinput, Syailendra mengungkapkan jika ini kesalahan pihak sekolah terutama operator.
"Kalau kita lihat ini, kesalahan ada di pihak sekolah dalam hal ini operator. Karena mereka menginput data di injury time. Maka kita carikan solusi," tutur Syailendra.
Lanjutnya, jika Dinas Pendidikan Sumut akan mengirimkan surat ke pemerintah pusat terkait kasus yang menimpa 140 siswa SMK Negeri 10 Medan ini.
"Kita cari solusi, kirim surat ke pusat. Karena di Jakarta juga ada masalah di beberapa tempat. Sistem seperti ini merugikan anak," tutup Syailendra.