Medan, IDN Times – Kasus COVID-19 di Sumatra Utara kian memprihatinkan dari hari ke hari. Proses penanganannya kembali menuai kritik. Khususnya dalam keterbukaan informasi.
Sejumlah kelompok organisasi masyarakat sipil mendesak Pemerintah Provinsi Sumatra Utara untuk membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat. Mereka menilai, pemerintah belum baik dalam memberikan pelayanan informasi publik.
Organisasi masyarakat sipil pun menyoroti soal penggunaan anggaran yang juga pening untuk diketahui publik. “Upaya untuk mendapatkan informasi anggaran dan kebijakan yang dilakukan kepada Pemprov sampai saat ini juga belum mendapatkan repson dan pelayanan yang baik. Sehingga dalam pelaksanaanya, pengelolaan anggaran penanganan pandemi COVID-19 oleh Pemerintah Sumatera Utara bisa dikatakan belum disertai dengan keterbukaan informasi dan transparansi anggaran yang memadai. Sehingga masyarakat yang menjalankan fungsi pengawasan sosial kesulitan dalam mengakses informasi,” kata Peneliti SAHdaR