Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ancaman kekerasan seksual yang mengancam pada anak-anak di Indonesia (lustrasi/IDN Times)
Ilustrasi ancaman kekerasan seksual yang mengancam pada anak-anak di Indonesia (lustrasi/IDN Times)

Medan, IDN Times – Lama tidak terdengar, kasus anak korban pelecehan hingga mengidap HIV terus didalami polisi. Proses penyidikan berfokus pada pacar ibu korban, berinisial B.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Fathir Mustafa menjelaskan, B diduga sebagai orang yang pertama kali melakukan pelecehan seksual.

“Jadi ada satu nama, yang disebutkan (korban) dia inisial B, nama ini sedang kami cari,” ujar Fathir, Kamis (13/10/2022).

1. Polisi mencari keberadaan pacar ibu korban

ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Korban mengaku jika B dulunya pernah tinggal bersama dengan mereka di tiga tempat berbeda. Polisi mendatangi tempat yang disebutkan korban. Namun tidak ada satu pun yang mengenal B.

Bahkan kata Fathir keluarga korban juga tidak mengenal B. Meskipun begitu pihaknya masih akan terus mencari B.

“Nama itu pun, yang tidak pernah tinggal sama keluarga mereka, jadi ini lagi kita cari, yang dia (korban) sebutkan itu. (Menurut korban) B itu pacar mamaknya ketika ibunya masih hidup,” jelas Fathir.

2. Polisi terus melakukan pendalaman

ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Polisi terus melakukan pendalaman. Pengakuan korban soal B penting dikembangkan. Polisi tengah mencari keterangan tambahan untuk menguatkannya.

“Tapi (saat) kita datangi (kediaman B) orang sekitar bilang nggak ada, nggak tahu, atau karena dugaan kejadian terjadi tahun 2014 ya,’’ jelas Fathir.

Sebelumnya Fathir mengatakan berdasarkan hasil visum korban menguatkan indikasi dia dilecehkan. 

3. Korban mendapat pelecehan berulang kali

ilustrasi Pelecehan Seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Dugaan pelecehan ini sudah berlangsung cukup lama. Saat berpisah dengan suaminya, ibu korban tinggal bersama pacarnya berinisial B.

Sang ibu meninggal dunia. Korban dirawat ayah dan tinggal di rumah neneknya. Di rumah itu, korban kembali diduga dilecehkan oleh adik neneknya.

Sang nenek kemudian membawa korban ke luar Sumut untuk pindah ke tempat keluarganya yang lain. Sementara, ayah korban kabur dari rumah karena memiliki banyak utang.

Korban dan neneknya pulang ke Sumut. Dia tinggal bersama anak dari kakak neneknya selama 2 tahun atau tepatnya hingga 2021. Di sana korban diduga mendapat perilaku eksploitasi seksual.

Korban kemudian terus berpindah-pindah. Di tempat keluarga yang lain, dia mengalami sakit. Setelah diperiksa, ternyata korban dinyatakan positif HIV.

Editorial Team