Karhutla di Riau Semakin Meluas, Asap Berhembus ke Malaysia

- 694 hotspot di Pulau Sumatera, Riau sumbang 259 titik panas
- Daerah penyumbang hotspot terbanyak di Riau: Rohul, Rohil, Dumai
- Kualitas udara di Pekanbaru masuk kategori tidak sehat dengan AQI 104 US
IDN Times, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau semakin meluas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran potensi bencana kabut asap yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan.
Terkait dengan asap Karhutla di Bumi Lancang Kuning saat ini, terdeteksi telah bergerak melintasi batas negara. Data satelit dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru melalui citra satelit Himawari 9 menunjukkan, asap bergerak ke arah timur laut, memasuki wilayah Teluk Kemang, Negeri Sembilan, Malaysia.
Arah angin dominan di wilayah Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera dan sekitarnya, bertiup dari Tenggara-Selatan ke Barat Laut-Timur Laut, turut mempercepat pergerakan asap ke luar wilayah Riau.
Menurut analisis citra satelit, wilayah yang terdampak secara langsung meliputi bagian utara Riau dan kawasan perairan yang berada di sekitarnya.
"Kalau dilihat dari peta sebaran asap, asap tersebut menuju ke wilayah Malaysia," kata Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru Bibin Sulianto, Sabtu (19/7/2025).
Pihak BMKG dan instansi terkait terus melakukan pemantauan intensif terhadap pergerakan asap dan kondisi cuaca yang bisa memperparah sebarannya.
Selain itu, pihak BMKG juga mengingatkan masyarakat, terutama di wilayah pesisir dan kawasan terdampak, untuk meningkatkan kewaspadaan, membatasi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan perlindungan pernapasan seperti masker.
1. 694 hotspot di Pulau Sumatera, Riau sumbang 259 titik panas

Diketahui, berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, 694 hotspot atau titik panas terdeteksi di Pulau Sumatera. Sedangkan di Provinsi Riau, terdeteksi 259 titik panas.
Atas hal ini, ancaman kabut asap semakin nyata di Provinsi Riau, yang menunjukkan kerentanan terhadap bencana diawal musim kemarau.
"Dari total 259 hotspot tersebut, BMKG memastikan 42 titik berada pada tingkat kepercayaan tinggi, yang berarti sudah dikonfirmasi sebagai titik api yang memerlukan penanganan segera. Sementara itu, 29 titik lainnya berada pada tingkat kepercayaan sedang," ujar Bibin.
2. Ini daerah penyumbang hotspot terbanyak di Riau

Berdasarkan data BMKG Stasiun Pekanbaru, berikut ini daerah penyumbang hotspot terbanyak di Provinsi Riau. Dimana, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) dan Rokan Hilir (Rohil) menjadi penyumbang terbanyak titik panas.
Rohul 107 titik panas.
Rohil 95 titik panas.
Kota Dumai 17 titik panas.
Siak 15 titik panas.
Kampar 10 titik panas.
Pelalawan 7 titik panas.
Bengkalis 5 titik panas.
Kuantan Singingi (Kuansing) 2 titik panas.
Indragiri Hulu (Inhu) 1 titik panas.
3. Kualitas udara di Pekanbaru masuk kategori tidak sehat

Sementara itu, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/ AQI) di Kota Pekanbaru pada hari ini, tercatat mencapai angka 104 AQI US, yang dikategorikan sebagai 'tidak sehat bagi kelompok sensitif'.
Data ini bersumber dari situs pemantauan kualitas udara IQAir, yang mencatat bahwa polutan utama di wilayah ini adalah PM2.5 dengan konsentrasi mencapai 36,9 µg/ m³.
Sebagai respon terhadap kondisi ini, IQAir memberikan sejumlah rekomendasi kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia dan penderita penyakit pernapasan.
Masyarakat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari masuknya udara luar yang tercemar, menggunakan masker saat berada di luar dan menyalakan penyaring udara di dalam ruangan.
Dengan meningkatnya indeks polusi, masyarakat juga diminta untuk lebih waspada dan memantau informasi terbaru terkait kualitas udara.
Langkah preventif diharapkan dapat menekan risiko gangguan kesehatan yang disebabkan oleh paparan polusi udara, terutama di tengah musim kemarau dan maraknya titik api di berbagai daerah Provinsi Riau.