Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-12 at 08.46.54_0825e13d.jpg
Kapolri Jenderal Listyo Sigit datang ke Sumatera Utara meninjau 29 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) (Dok. IDN Times)

Medan, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit datang ke Sumatera Utara meninjau 29 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan dibangun. Di mana dalam hal ini dapur-dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) itu dicanangkan beroperasi dalam waktu dekat, termasuk yang berada dalam naungan Polrestabes Medan.

Meskipun ada 29 SPPG yang baru groundbreaking (peletakan batu pertama), namun sebelumnya ada 2 SPPG sudah beroperasi dan 5 yang telah memasuki tahap verifikasi. Kapolri menjelaskan bahwa pencanangan anggaran untuk satu dapur bisa menghabiskan setidaknya Rp1,3 sampai Rp1,4 miliar.

1. Di Sumut akan ada 36 dapur Makanan Bergizi Gratis di bawah naungan Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit datang ke Sumatera Utara meninjau 29 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) (Dok. IDN Times)

Jenderal Listyo Sigit mengatakan bahwa di Sumut akan melakukan penambahan 29 SPPG lagi, dengan rincian 1 milik Polda dan 28 milik Polres jajaran. Jika ditotal dari SPPG yang sudah beroperasi dan memasuki tahap verifikasi, jumlahnya mencapai 36 di wilayah Sumatera Utara.

"Sebelumnya juga sudah berjalan 2 SPPG dan 5 SPPG saat ini sedang tahap verifikasi, sehingga untuk jumlah SPPG sekarang baik yang operasional, verifikasi, dan sedang dibangun jumlahnya 36," ungkap Listyo Sigit.

Bagi Kapolri, pembangunan SPPG ini untuk menindaklanjuti program Presiden Prabowo Subianto. Di mana MBG termasuk ke dalam salah satu dari 8 program prioritas.

"Dan tadi saya mendapatkan laporan juga bahwa salah satu polres ada yang membangun SPPG lebih dari 1. Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Polda Sumut yang telah mendukung penuh program MBG Bapak Presiden," lanjutnya.

2. Polri habiskan anggaran Rp1,4 miliar untuk 1 SPPG, akhir tahun diestimasikan siap

SPPG Tambolaka ini kita memanfaatkan petani lokal, peternak, dan pengusaha-pengusaha lokal yang ada di Kabupaten Sumba Barat Daya untuk program MBG. (Dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Pembangunan dapur MBG ini akan dikebut. Bahkan target dari Polda, estimasi 6 bulan telah selesai dibangun.

"Mungkin sampai akhir tahun. Harapan kita semuanya selesai dan mungkin bisa juga jumlahnya melebihi dari target yang kita siapkan," ungkap Listyo.

Berdasarkan anggaran yang dicanangkan, Kapolri mengatakan bahwa untuk membangun satu dapur MBG bisa menghabiskan biaya miliaran rupiah. Hal ini disebutnya ajan diseimbangkan pula dengan standar yang berlaku.

"Rata-rata variatif anggarannya, tadi disampaikan antara Rp1,3 sampai Rp1,4 miliar. Ini disesuasikan dengan desain yang sudah ditentukan oleh BGN. Namun yang paling utama adakah bagaimana kita menjaga standar dapur, termasuk cakupan area dan hal-hal yang memang menjadi SOP di dalamnya. Dan betul-betul kita ikuti dengan baik sehingga semuanya yang kita sajikan sesuai dengan standar BGN," bebernya.

3. Di Indonesia akan ada 200 dapur MBG di bawah naungan Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit datang ke Sumatera Utara meninjau 29 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) (Dok. IDN Times)

Bagi Listyo, MBG memiliki manfaat bagi tumbuh kembang anak. Program ini dinilainya sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM.

Di tubuh Polri, mereka berencana membangun 200 SPPG di seluruh Indonesia. Di mana sudah ada 190 yang terbangun.

"Namun yang paling utama adalah bagaimana SPPG ini betul-betul bsia dirasakan para penerima manfaat, dipersiapkan dengan baik, pada saat dimasak, kemudian distribusinya, dan tentunya kita memiliki food security yang betul-betul dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. SPPG ini juga kita harapkan bisa menyerap lapangan pekerjaan khususnya dari masyarakat di sekitar," tutur Listyo.

Untuk strategi ketahanan pangan sendiri, Polri sedikit berbeda dengan TNI. TNI berfokus pada beras dan tumbuhan palawija, sementara Polri pada tanaman jagung.

"Jadi di lapangan memang Polri berfokus pada jagung, kita kemarin juga melakukan penanaman serentak, sementara teman-teman TNI fokus pada padi. Namun demikian tentunya kolaborasi antara TNI-Polri di lapangan tentu akan terus kita jaga," pungkasnya.

Editorial Team