Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rahmad Suryadi terpilih sebagai Ketua PFI Medan Periode 2020-2023 (Dok. IDN Times)

Medan, IDN Times – Dugaan intimidasi dan pengusiran terhadap dua awak media yang menunggu Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution berbuntut panjang. Berbagai organisasi profesi jurnalis mengecam tindakan arogan yang diduga dilakukan oleh aparat pengamanan dari polisi, satpol PP hingga Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan mengecam tindakan pengusiran dan dugaan intimidasi yang terjadi pada Rabu (14/4/2021) lalu itu. Ketua PFI Medan Rahmad Suryadi mengatakan pengusiran dan tindakan intimidasi ini dianggap sudah menciderai tugas jurnalis yang dilindungi oleh Undang-undang nomor 40 Tahun 1999 tentang pers. Tindakan ini bisa dikategorikan penghalang-halangan tugas jurnalis.

“PFI Medan menyesalkan tindakan berlebihan dari pengamanan di Kantor Wali Kota Medan yang cenderung menghalangi kinerja para jurnalis,” ujar Rahmad dalam keterangan resminya, Jumat (16/4/2021).

Sekitar puluhan jurnalis sendiri melanjutkan aksi unjuk rasa di Kantor Wali Kota Medan, Jumat (16/4/2021). Sebelumnya aksi dimulai sehari sebelumnya.

1. Tim pengamanan Bobby Nasution dinilai terlalu arogan

Jurnalis menggelar unjuk rasa protes terhadap tindakan intimidasi diduga dilakukan Paspampres yang melarang dua awak media melakukan wawancara kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Rahmad menilai, tindakan pelarangan ini adalah bentuk arogansi dari tim pengamanan Bobby Nasution. Pelarangan liputan juga sudah mengangkangi demokrasi.

Kejadian ini harus menjadi catatan penting Bobby sebagai Wali Kota Medan.

“Jangan sampai, pengamanan yang terlalu berlebihan malah menimbulkan kesan Wali Kota Bobby alergi dengan media,” tegas Rahmad.

2. PFI Medan dukung korban lakukan pelaporan terhadap pelaku

Editorial Team

Tonton lebih seru di