Ketua IDAI Cabang Provinsi Aceh, Syafruddin Haris dan Zaki Akbar. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Syafruddin menyampaikan, dari sejumlah kasus yang ditemukan, orang tua pasien baru mengetahui anaknya mengalami gangguan gagal ginjal setelah beberapa hari tidak buang air kecil (BAK). Tidak hanya itu, selama itu pula, anak hanya dirawat di rumah serta membawa ke pelayanan kesehatan terdekat, baik mantri, bidan, atau praktik dokter.
Padahal, dikatakan ketua IDAI Cabang Provinsi Aceh, seharusnya orang tua langsung membawa anak-anaknya ketika mengetahui bahwa sudah lebih enam jam tidak buang air kecil sehingga tatalaksana penyembuhan bisa segera diambil tindakan.
“Tetapi kalau dia datang dengan enam hari tidak kencing, ini malah yang membuat pesan-pesan ini rata-rata yang meninggal,” ujarnya.
Menyikapi hal tersebut, kepada para orang tua diharapkan harus lebih sigap dan waspada ketika gejala-gejala yang telah disebutkannya di atas dialami oleh anak. Selain itu, ia menyarankan agar tidak sembarangan memberi obat tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan rumah sakit.