Medan, IDN Times – Dugaan kebocoran gas di kawasan operasional PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara sudah berulang kali terjadi. Bahkan kejadian-kejadian ini sampai merenggut korban jiwa.
Meski sudah banyak korban, PT SMGP tetap melenggang beroperasi. Para pegiat menilai pemerintah telah abai memerhatikan hak-hak rakyatnya. Karena seakan ada pembiaran dari pemerintah dengan dalih kebutuhan akan energi listrik.
Teranyar, 100 orang lebih dilarikan karena diduga keracunan gas dari pembangkit listrik tenaga panas bumi itu pada Kamis (23/2/2024). Menambah rekam jejak kelam perusahaan swasta tersebut.
Informasi yang dihimpun, PT SMGP adalah perusahaan panas bumi yang 95 persen sahamnya dimiliki KS ORKA. Dilansir dari laman www.ebtke.esdm.go.id, KS ORKA adalah perusahaan internasional yang merupakan gabungan antara PT Kaishan Compressor (HK) Co Ltd, yang memiliki saham 90 persen dan Hugar Orka (Iceland) yang memiliki saham 10 persen.
IDN Times mencatat sejumlah kejadian keracunan gas yang berujung pada korban di tengah masyarakat. Kejadian ini dirangkum sejak 2018 hingga 2024.