Infografis soal pencalonan perempuan di Pilkada serentak (IDN Times/Mardya Shakti)
Di Sumatra Utara (Sumut), provinsi dengan jumlah penduduk nomor 4 terbanyak di Indonesia dengan total 15,39 juta jiwa juga cukup minim partisipasi perempuan pada Pilkada kali ini.
Berdasarkan data yang dihimpun IDN Times, Provinsi Sumut yang terbagi menjadi 33 Kabupaten/Kota itu hanya terdapat 11 perempuan yang bertarung di percaturan Pilkada. Dengan rincian 4 orang maju sebagai bakal calon Bupati/Walikota dan 7 orang sebagai wakil. Tak ada sosok perempuan di percaturan gubernur.
Data tersebut tergolong sangat sedikit, mengingat ada 33 Kabupaten/Kota di Sumut. Jika ditotal, ada 166 orang dari 83 pasangan bakal calon kepala daerah. Jumlah ini jika dipersentasekan berarti hanya 6 persen perempuan yang terlibat dalam kontestasi Pilkada di Sumut.
Para calon yang berpartisipasi adalah Yunita Rebekka Marbun (calon wakil bupati Humbahas diusung PDIP dan Perindo), Maya Hasmita (calon bupati Labuhanbatu diusung partai Demokrat, Nasdem, Hanura, PKS, Partai Buruh, Gelora, PSI, Ummat), Ellya Rosa Siregar (calon wakil bupati Labuhanbatu diusung partai Gerindra, PDIP, PAN, dan Perindo), Tiorita Br Surbakti (calon wakil Bupati Langkat diusung partai Golkar, NasDem, PDIP, PAN, Gerindra, PKS, PBB, Demokrat, Gelora, PSI, dan Perindo).
Kemudian Atika Azmi Utammi Nasution (calon wakil bupati Madina diusung partai PKS, PKB, Demokrat, Nasdem, PPP, dan Perindo), Satika Simamora (calon bupati Tapanuli Utara diusung partai PDIP dan PKB), Susanti Dewayani (calon walikota Pematang Siantar diusung partai PAN, PKS, dan Hanura), Ade Sandrawati Purba (calon wakil walikota Pematangsiantar), Herlina (calon wakil Wali Kota Siantar diusung partai Golkar, Perindo, Partai Buruh, dan PSI), Memori Evaulina Panggabean (calon wali kota Sibolga diusung partai PDIP), serta Erlin Afriyanti (calon wakil Wali Kota Tebing Tinggi diusung partai Gerindra, PKS, PAN, Hanura, dan Golkar).
Di Sulawesi Selatan persentasenya lebih baik. Dari 140 peserta Pilkada di Sulsel, sebanyak 19 orang atau 13,5 persen di antaranya merupakan perempuan. Mereka tersebar di berbagai daerah termasuk di kontestasi Pilgub Sulsel.
Adapun para kandidat perempuan di Sulawesi Selatan yang akan bertarung di arena Pilkada yaitu Fatmawati Rusdi sebagai calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman. Dia menjadi satu-satunya perempuan di Pilgub Sulsel.
Berlanjut ke Kota Makassar, ada tiga sosok perempuan yang memiliki basis suara besar. Ada istri Wali Kota Makassar dua periode Moh Ramdhan Pomanto, yaitu Indira Yusuf Ismail. Dia mengikuti jejak suaminya bertarung di Pilwali Makassar dengan tagline 'Melanjutkan Perjuangan'.
Masih di Makassar, salah satu Srikandi NasDem yakni Rezki Mulfiati Luthfi sebagai wakil yang berpaket dengan Andi Seto Gadhista Asapa. Tak ketinggalan istri mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Aliyah Mustika Ilham, yang juga maju sebagai wakil berpasangan dengan Munafri Arifuddin.
Lanjut ke Kabupaten Barru, ada 2 figur perempuan yang memantapkan diri sebagai 01 yaitu Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari berpasangan dengan Abustan. Kemudian ada Ulfah Nurul Huda Suardi yang juga merupakan istri dari Bupati Barru saat ini Suardi Saleh. Ulfah berpasangan dengan Mudassir. Pilwali Pare-pare pun tidak ketinggalan figur perempuan. Ada Erna Rasyid Taufan yang juga adalah istri dari Wali Kota Parepare sebelumnya yakni Taufan Pawe. Dia berpasangan dengan Rahmat SA.
Lanjut ke Sidrap, ada Nur Kanaah, seorang birokrat dan aktivis perempuan yang dipinang Syaharuddin Alrif untuk mendampinginya dalam kontestasi Pilkada. Lalu di Pilkada Pinrang ada politisi perempuan, Andi Hastri Wello, yang dipinang oleh Usman Marham.
Lalu di Sinjai ada Andi Kartini Ottong yang berhasil mengantongi izin Golkar untuk melenggang dalam pertarungan Sinjai bersama Muzakkir. Kemudian ada Ratnawati Arif selaku eks birokrat Sinjai yang maju sebagai 01 berpasangan dengan Andi Mahyanto Mazda.
Kemudian ada Nursanti yakni pengusaha sekaligus politisi NasDem yang berpasangan dengan Lukman. Di Pilkada Soppeng, ada Rektor Universitas Lamappapoleonro yakni Andi Adawiyah yang berpaket dengan Andi Mapparemma. Tak ketinggalan di Luwu Timur, ada juga Puspawatu Husler yakni istri mendiang Bupati Luwu Timur Thoriq Husler. Puspa digandeng sebagai wakil oleh Irwan Bachri Syam.
Pilwali Palopo juga tak kalah menarik. Ada tiga figur perempuan ikut maju di arena Pilkada 2024. Sosok pertama yang muncul adalah kader Golkar Nurhaenih yang dipinang Farid Kasim Judas menjadi calon Wakil Wali Kota Palopo. Figur kedua yakni istri mantan Bupati Kabupaten Luwu dua periode, Andi Mudzakkar yakni politisi Gerindra Andi Tenri Karta. Masih di Palopo, ada lagi Putri Dakka selaku pengusaha dan owner skincare yang berpaket dengan Haidir Basir.
Di Pilkada Gowa, ada Sitti Husniah Talenrang, adik dari Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Fadil Imran yang berpaket dengan Darmawangsa Muin. Kemudian Amir Uskara yang menggandeng Irmawati Haeruddin. Lanjut ke Bantaeng, ada Ketua KNPI Sulsel yakni Kanita Kahfi yang digandeng Ilham Azikin Soltan sebagai wakil.
Namun yang menarik di Pilkada Jawa Timur, seluruh cagubnya adalah perempuan. Mulai dari calon petahana Khofifah Indar Parawansa yang sebelumnya menjabat Gubernur Jawa Timur 2019-2024.
Kedua, mantan Wali Kota Surabaya yang juga mantan Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma.Ketiga, Luluk Nur Hamidah juga maju di Pilkada Jatim. Ia merupakan figur yang aktif menyuarakan isu-isu perempuan dan sosial dan anggota DPR Komisi IV.
Di NTB, dari 35 pasangan bakal calon kepala daerah akan berkompetisi dalam Pilkada serentak di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2024, ada sepuluh pasangan terdiri dari perempuan, baik sebagai calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah.
Dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, terdapat pasangan Sitti Rohmi Djalilah - W. Musyafirin (Rohmi-Firin) dan Lalu Muhamad Iqbal - Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda). Selain itu, delapan perempuan mencalonkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati/Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, antara lain pasangan Nauvar Furqoni Farinduan - Khaeratun, Nurhidayah - Imam Kafali, Lalu Ahmad Zaini - Nurul Adha, dan Sumiatun - Ibnu Salim di Lombok Barat.
Pasangan lainnya adalah Amar Nurmansyah - Hanifah di Sumbawa Barat, Dewi Novianty - Talifudin di Sumbawa, M. Putera Feriyandi - Rostiati di Bima, serta Mohammad Rum - Mutmainnah di Kota Bima.