Jalan Menuju Kawasan Wisata Danau Toba Tigaras Memprihatinkan

15 Mei 2019, 17:10 WIB

Ilustrasi jalan rusak (IDN Times/Patiar Manurung)

Simalungun, IDN Times - Infrastruktur menuju kawasan wisata Danau Toba, khususnya Jalan Simpang Raya menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun jelang libur lebaran idul fitri menjadi momok meresahkan. Apalagi kawasan pinggiran Danau Toba di Tigaras dan daratan Simanjarunjung menjadi salah satu objek wisata unggulan yang diburu generasi millenial.

Tentu membuat jumlah pengunjung meningkat pesat. Dipastikan, setiap libur panjang Simanjarunjung dan pantai Danau Toba Tigaras selalu dikunjungi ribuan wisatawan. Kemudian, pelabuhan kapal Ferri dan kapal wisata di Tigaras menuju Samosir tak kalah rame. Oleh karena itu, warga berharap pemerintah memberi perhatian.

1. Perbaikan jalan sudah lama dinantikan.

instagram/danautobaindonesia

Salah seorang warga mengaku bahwa sejak program pembangunan destinasi wisata digaungkan, hingga sekarang ini belum ada perbaikan jalan. Infrastruktur yang buruk inilah menimbulkan kendala dalam meningkatkan pertumbuhan wisata.

"Kalau begini kondisinya jelas mengganggu nilai keindahan alam bagi pengunjungnya. Artinya, alam bagus tapi kesan negatifnya tidak luput. Apalagi kalau kerusakan jalan mengancam keselamatan pengendera khususnya roda dua. Kita masyarakat telah berharap banyak dengan program destinasi wisata. Tapi lama dinantikan tak kunjung ada perbaikan," kata Anton Saragih.

2. Mewujudkan destinasi wisata layak dan beradab, infrastuktur sangat penting

IDN Times/istimewa

Robert Tua Siregar Ph.D Specialist Development Planning Area, mengatakan pembangunan infrastruktur fisik dan infrastruktur sosial harus seimbang dalam mewujudkan destinasi wisata yang beradab dan layak.

Jika hal ini terabaikan maka pembangunan sektor pariwisata dihadapkan kepada kesulitan.

3. Rusaknya jalan pesisir selalu dikeluhkan warga

Ilustrasi jalan rusak (IDN Times/Patiar Manurung)

Menurut Robert, terwujudnya peningkatan infrastruktur mendukung pengembangan kawasan pariwisata kelas dunia yang terkoneksi pasar pariwisata dalam negeri dan global. Hal ini tentu untuk perekonomian kawasan berbasis komoditas unggulan bernilai tambah tinggi dan mampu bersaing di pasar global .

"Sistem jaringan jalan penghubung antar Ibu kota Kabupaten cukup bagus, namun ruas jalan kolektor di sepanjang menuju pesisir rusak. Di sinilah masalah yang berulang kali dikeluhkan warga, " ucap Ketua Forum Das Asahan Toba itu.