Medan, IDN Times - PT Agincourt Resources (PTAR) selaku pengelola Tambang Emas Martabe di Batang Toru, Tapanuli Selatan, telah membangun 13 jembatan arboreal di beberapa titik site tambang. Tujuannya untuk memfasilitasi penyeberangan primata arboreal.
Ini salah satu strategi PTAR untuk melestarikan primata dan juga membuat fleksibilitas perilaku primata dalam adaptasi ekologi untuk koeksistensi manusia-primata yang berkelanjutan.
Sebelum tambang berdiri, Hutan Batangtoru adalah habitat bagi primata arboreal, termasuk di antaranya habitat Orangutan Tapanuli. Kini setelah berdirinya tambang, PTAR menilai primata arboreal bukanlah hama atau musuh dari aktivitas pertambangan melainkan harus hidup berdampingan.
Hal ini diungkapkan oleh Syaiful Anwar selaku Superintendent Environmental Site Support PTAR dalam forum Asian Primate Symposium (APS) 2024 di Digital Learning Centre USU, Senin (25/11/2024).
Lewat pemaparan hasil penelitian bertajuk Arboreal Bridges for Sustainable Human-Primate Coexistence within Ecologies Adaptation at Martabe Mine, Syaiful menjelaskan ke-13 jembatan arboreal dibuat di 5 area. Bahannya terbuat dari sabuk kelapa dan polypropylene. Selain itu, PTAR juga memasang kamera trap (jebak) di setiap jembatan arboreal untuk memantau primata yang melintas.