ilustrasi kekerasan (IDN Times/Sukma Shakti)
Saat ini, kata Regen, Salamat sudah berada di Rumah Sakit di Porsea. Sekujur tubuhnya luka-luka karena penganiayaan itu. Bahkan korban juga trauma berat dengan penganiayaan itu.
“Posisinya ini di dalam ambulans, belum ditangani. Kondisi luka mulai kering. Kakinya bengkak semua akibat dipukuli. Dia sudah depresi ini,” ujar Regen.
Soal kasus penganiayaan itu, kata Regen, keluarga akan membuat laporan di Polres Toba. Mereka tidak terima karena keluarganya dianiaya.
Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait dugaan penganiayaan tersebut. Kapolres Toba AKBP Akala Fikta Jaya yang dikonfirmasi belum memberikan jawaban. Kepala Sub Bagian Humas Polres Toba Iptu B Samosir yang ditanyai soal kejadia itu juga mengaku belum mendapat laporan.
Terpisah, Juru Bicara Satgas COVID-19 Toba Lalo Hartono Simanjuntak mengatakan, pihaknya sudah mendapat kabar penganiayaan itu. Namun mereka belum mendapat kronologi lengkapnya. “Saya harus ke lapangan. Kami harus cek kebenarannya bagaimana kronologis,” ujar Lalo.