Ilustrasi kekerasan (IDN Times/Aditya Pratama)
CNS mengaku bahwa pada hari Minggu (6/10/2024), partai PDIP sedang mengadakan Rakerdasus. Namun setelah acara tersebut usai, CNS bersama rekan-rekannya berdantai di salah satu warung kuliner.
Di tempat inilah CNS bertemu dengan rekan sesama partainya bernama Masinton. Saat Masinton memanggilnya, CNS disebut "tidak tegak lurus" atau dianggap tidak mendukungnya maju Pilkada Tapteng. Saat itu pula Masinton menarik kemeja yang dikenakan CNS sampai kancingnya terlepas.
"Saya tidak ingat lagi dia berkata apa. Cuma saya langsung syok. Begitu saya duduk, saya ingat betul kancing itu melompat. Kebetulan saya pakai baju partai dengan lengan panjang, cuma saya lipat karena sudah selesai acara. Saya langsung diam, saya gabungkan baju saya kembali, saya ambil tas saya, lalu saya tutup (seadanya). Saya tidak tahu mau berbuat apalagi karena syok," kata CNS kepada IDN Times, Selasa (14/10/2024) malam.
Wakil ketua DPRD Tapteng sekaligus bendahara PDIP itu mengatakan kancing kemejanya hanya tinggal bagian bawahnya yang tidak rusak. Setelah itu ia memutuskan untuk pulang. Di mobil CNS menangis dan memutuskan untuk melaporkan dugaan pelecehan ini ke polisi.
"Saat itu juga kami ke Polrestabes Medan. Saya didampingi polwan karena memang pada saat ditarik, seperti mengena dada saya. Saya buka dalaman saya, memang ada memar. Mungkin karena dia menarik baju saya," bebernya.