Tapanuli Selatan, IDN Times - PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, meraih Gold Award kategori Eco-Hazard Innovation pada ajang Eco-Tech Pioneer and Sustainability Award (EPSA) 2025 yang digelar Universitas Diponegoro. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan PTAR mengolah 155,25 ton minyak pelumas bekas dengan teknologi hypobaric fraction separator sehingga mampu menekan Global Warming Potential (GWP) hingga 441.975,09 ton CO2ek.
General Manager Operations & Deputy Director Operations PT Agincourt Resources, Rahmat Lubis, mengatakan PTAR selalu menerapkan proses penambangan dan pengolahan emas yang lebih hemat energi melalui berbagai inovasi di bagian sistem maupun alat produksi.
Bahkan, bahan yang sudah tidak digunakan lagi dalam operasi dimanfaatkan kembali untuk kegiatan lain, misalnya saja limbah minyak pelumas bekas yang awalnya dikirim ke TPS LB3 saat ini sudah dikelola secara mandiri.
“Penghargaan EPSA ini merupakan apresiasi atas komitmen kami dalam memperkuat penerapan lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam mendukung upaya pemerintah terhadap emisi net-zero. Target kami yakni 30 persen pengurangan gas rumah kaca pada tahun 2030 dari baseline 2019. Inovasi pengelolaan lingkungan akan terus kami lakukan dengan mengacu pada peraturan pemerintah dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG),” kata Rahmat.