Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(PMI), Rizal Sampurna dan Iwan Sahab yang meninggal di Kamboja diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Binjai, IDN Times - Menteri Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Abdul Kadir Karding, angkat bicara terkait aktifitas Migran Ilegal atau Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Menurut Karding, yang melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Binjai, Sumatera Utara, Sabtu (26/44/2025).

1. Sosialisasikan pekerja migran harus dari jalur resmi pemerintah

ilustrasi pekerja lepas (pixabay.com/Tumisu)

Dari data yang diterima pihaknya, menurut Karding, jika ratusan pekerja migran ilegal atau terlibat dalam TPPO berasal dari Sumatera Utara yakni Kota Binjai. 

"Ya, kalau data kemarin memang. Mohon maaf ini,  memang dari data 556 TPPO yang dikirim kemarin, yang dipulangkan dari Myanmar itu. Seingat saya, ada seratus lebih atau 137 itu dari Sumatera Utara, salah satunya dari Kota Binjai ini banyak," kata Karding.

Untuk mengantisipasi atau meminimalisir, dijelaskan dia, pemerintah telah melakukan beberapa cara. Salah satu menggelar sosialisasi kepada seluruh masyarakat. "Pertama kita harus mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat, boleh bekerja di luar negeri tapi dari jalur resmi yang dikelola negara," terang Karding.

2. Kementerian melakukan pawai siber antisipasi migran ilegal

Editorial Team

Tonton lebih seru di