Selain itu, dirinya mengaku, pemerintah telah melakukan melakukan pawai siber. Karena orang-orang yang berangkat dilakukan secara online atau orang-orang pinter. "Jadi sekarang, kami memiliki direktur siber, yang nanti akan bekerjasama dengan BIN dan Kepolisian serta pihak pihak terkait guna menyisir berita-berita hoax atau promosi-promosi yang berbahaya," ungkap Karding.
"Jadi TPPO nya harus di bongkar. Jika di Binjai ini banyak, saya menduga pemainnya itu juga dari Binja, menduga ya, bisa jadi. Karena mereka itu bisa beroperasi di Myanmar yang mengendalikan dan operatornya itu orang indonesia. Disini orang indonesia dan disana juga orang indonesia dan ini yang harus kita urai kedepan," jelas dia.
Dirinya juga mengaku, jika semua pihak lapisan masyarakat meski melakukan deklarasi anti pemberangkatan pekerja Migran ilegal dan anti TPPO. "Kemarin saya di Kepri, ada deklarasi bersama untuk sama-sama mendukung anti pemberanngkatan pekerja Migran ilegal dan anti TPPO," jelas Karding.