Pekanbaru, IDN Times - Basri, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tewas ditembak oleh Otoritas Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), ternyata berasal dari Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Pria 52 tahun itu sebelumnya menjadi korban penembakan yang dilakukan aparat Malaysia, bersama 4 orang PMI lainnya. Peristiwa itu terjadi di di perairan sekitar Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, pada Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.
Dalam insiden itu, Basri meninggal dunia. Sedangkan 4 orang lainnya, menjalani perawatan intensif di Hospital Idris Shah Serdang. Bahkan, satu orang lainnya, dikabari dalam kondisi kritis.
Terkait hal ini, istri Basri, Nurhaida, mengaku tengah dalam perjalanan menuju ke Pulau Rupat dari Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
"Saya sedang dalam perjalanan ke Rupat," ucapnya saat dihubungi IDN Times, Selasa (28/1/2025).
Terkait dengan kematian suaminya, Nurhaida belum bisa berkomentar. Ia hanya menyampaikan, bahwasanya sang suami akan dikebumikan di Pulau Rupat.
"Insyaallah jenazah akan dikebumikan di Pulau Rupat, tempat kelahirannya," tutur Nurhaida.
Diketahui, Basri bersama 4 orang lainnya, merupakan PMI non-prosedural yang diduga masuk secara ilegal ke wilayah Malaysia.