Medan, IDN Times - Sejumlah influencer di Indonesia ditawari menjadi buzzer pemerintah, dengan harga yang fantastis.
Termasuk di Kota Medan, yaitu Rahmat Hidayat yang akrab disapa Aleh. Tak tanggung, tawaran ini dengan bayaran sebesar Rp110 juta.
Pemilik akun @alehhh22 membagikan tangkapan layar proposal yang dia terima.
Dalam unggahan di akun instagramnya, @alehhh22 ditawari ratusan juta rupiah hanya untuk sekali postingan bertema 'Damai Indonesia' yang isinya mendukung narasi pemerintah dan meredam kritik terkait gelombang aksi massa belakangan ini. Namun, dalam postingannya Aleh menjawab dengan bijak untuk menolaknya.
"Diskusinya di tengah kerumunan aksi demo bareng wakil rakyat, seru tuhh kak," tulis Aleh sebagai balasan atas tawaran tersebut.
Pemilik akun yang memiliki pengikut 1,3 juta di instagram ini, spontan menuai reaksi keras dari warganet.
Publik menilai, jika benar adanya, hal tersebut mencerminkan bagaimana suara rakyat di medsos bisa dibungkam dengan uang. Kritikus menegaskan bahwa langkah "membeli narasi" justru semakin menjauhkan pemerintah dari kepercayaan publik.
Kreator konten asal Medan ini dijanjikan bayaran ratusan juta hanya dengan mengunggah satu video di Instagram. Kemudian, dia harus datang ke kantor DPRD Kota Medan jika bersedia menerima tawaran tersebut.
Namun, Aleh menolak dan memilih mengunggah proposal tersebut ke media sosialnya.
“Ngeri-ngeri kali,” tulisnya dalam caption.
Diketahyi, sebelumnya melalui akun instagram resmi @jeromepolin, kreator konten dengan 9,1 juta follower di media sosial ini mengunggah foto berisi tangkapan layar proposal tawaran untuk jadi buzzer dengan bayaran sebesar Rp 150 juta untuk satu kali posting di Instagram.
Beberapa ketentuan dari proposal tersebut, Jerome Polin harus mengunggah sebuah video pendek di Instagram pada 1 September pukul 15.00 dengan seruan ajakan damai dari polisi, ojol, DPR, dan masyarakat.
Selanjutnya, Vincent Liyanto, seorang kreator konten yang suka berbagi wawasan tentang dunia keuangan dan ekonomi. Pria yang membuka usaha konsultan bisnis dan kuasa hukum pajak ini memiliki 235 ribu pengikut di Instagram. Dia ditawari bayaran sebesar Rp 85 juta. Namun dengan tegas pria ini menolaknya.
Kemudian, ada Pixmen Leonard yang memiliki 443 ribu pengikut di instagram dengan isi proposal yang sama persis dengan Jerome Polin dan Vincent Liyanto, yakni untuk mengunggah video berisi ajakan damai dari Brimob, DPR, ojol, dan masyarakat.
Namun, ada perbedaannya pada jumlah fee yang ditawarkan, yakni Rp 50 juta. Pixmen yang sudah mengetahui bahwa ada beberapa influencer lain yang ditawarkan hal serupa, langsung menolak.
Dia langsung membalas proposal tersebut dengan kalimat yang cukup tajam. “Taik Rp 50 juta. Yang lain Rp 150 juta perasaan, mending jual air celup.”
Nah, penawaran buzzer juga datang dari kreator konten asal Riau, yaitu Dhery Casper yang memiliki pengikut sebanyak 311 ribu di instagram.
Melalui akun Instagramnya @dhery_casper, pria yang berprofesi sebagai Revenue Growth Specialist ini membagikan tangkapan layar obrolan Whatsapp dimana ia ditawari jadi buzzer dengan bayaran Rp95 juta.
Namun, bedanya Dhery diharapkan untuk membuat 3-5 konten selama seminggu dengan isi yang bernada positif dalam membahas tentang pemerintah. Dhery sendiri langsung memblokir akun yang menawarinya proposal tersebut tanpa membalas.