Jakarta, IDN Times - Sebagai salah satu operator seluler yang mengantongi restu pemerintah untuk mengomersilkan 5G, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) akan tancap gas penggelaran layanan 5G di Indonesia pada tahun depan.
Tercatat dari empat operator seluler, tiga di antaranya sudah mendapatkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memasarkan layanan internet super ngebut itu ke masyarakat.
Layanan 5G sudah diperkenalkan sejak pertengahan tahun 2021, namun perlu diakui bahwa implementasi jaringan generasi kelima itu masih terbatas ketersediaannya di Indonesia. Chief Technology Officer IOH Desmond Cheung mengungkapkan pihaknya sudah sangat siap untuk menghadirkan layanan 5G ke seluruh Indonesia.
"5G merupakan teknologi yang sangat penting yang akan datang. Kami sudah menghadirkan 5G, tetapi masih terbatas. Penggelaran 5G secara masif akan terjadi jika spektrum telah tersedia, yang mana itu sedang dilakukan pemerintah saat ini," ujar Desmond di Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Indosat Ooredoo Hutchison sendiri telah menghadirkan layanan 5G tersebut berserta paket internetnya di Solo, Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Tangerang, Bogor, Bekasi, Bali, Karawang, dan Lampung.
Desmond mengungkapkan keterbatasan spektrum yang membuatnya tidak leluasa. Di saat bersamaan, spektrum saat ini dipakai untuk layanan 4G. Operator seluler yang baru merger tahun ini pun menunggu lelang frekuensi di high band yang diharapkan dapat jadi jalan tol untuk pengelaran 5G yang sesungguhnya dapat dirasakan penggunanya.
"Kita dalam posisi sangat siap untuk penggelaran 5G. IOH sudah sangat siap implementasi 5G secara cepat tahun depan, karena radio dan semua jaringan sudah 5G ready," ungkapnya.