Wagub Sumut Musa Rajekshah bersama Gramedia meluncurkan buku "Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi" di Masjid Al Musannif Cemara Asri, Jumat (25/8/2023). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Musa Rajekshah menuturkan di akhir-akhir hidupnya, ada tiga pesan yang disampaikan Haji Anif pada anak-anaknya.
Pertama, Sebelum pergi, Dadak ingin membangun 99 masjid. Ia meminta Ijeck untuk melaksanakannya dan tidak boleh menggunakan uang APBD atau uang dari manapun. Karena Dadak sudah menyiapkan uang untuk membangun 99 masjid tersebut.
"Permintaan itu tahun 2019 dan Alhamdulillah sekarang sudah tercapai 99 masjid. Jadi sebelum pergi, Dadak sudah menyiapkan uangnya dalam bentuk deposito, dia minta tidak boleh dari APBD. Walaupun saat meninggal belum 99 masjid selesai terbangun, namun kami meneruskannya hingga sekarang," ujar Ijeck.
Menurutnya, dengan cara ini Dadak ingin semua anaknya mendekatkan diri pada masjid dan memakmurkan masjid.
Pesan kedua, Dadak ingin MTQ tetap dilaksanakan meskipun ia sudah meninggal dunia.
MTQ pertama yang digelar untuk memeringati Hari Ulang Tahun Dadak adalah tahun 2018. Biasanya Dadak selalu mengundang anak yatim ke masjid Al Musannif untuk rayakan ulang tahun dan mengundang keluarga ke rumah.
Namun sejak 2018, Dadak punya permintaan berbeda. Ia ingin menyantuni anak yatim di panti asuhan saja dan membuat perayaan di rumah ditiadakan. Namun menggelar MTQ secara akbar di Masjid Al Musannif. Hadiah mencapai ratusan juta.
"Kalau saya gak ada, MTQ ini harus tetap dilaksanakan, itu pesan Dadak pada saya," ungkap Ijeck.
Pesan ketiga adalah tak boleh menjual lahan kosong 2,5 hektare yang ada di dalam kompleks Cemara Asri. Dadak meminta lahan tersebut tetap dibiarkan untuk menjadi habitat burut.
"Pesannya, kalau kalian tak miskin-miskin kali jangan jual lah tanah itu, biarkan untuk burung karena burung itu yang berdoa untuk kalian. Jadi kami sudah sepakat InsyaAllah itu tidak dijual," kenangnya.
Acara peluncuran disertai dengan pembahasan buku menghadirkan Musa Rajekshah sebagai pembicara kunci (keynote speaker), Gus Dhofir, Rektor UINSU Prof Nurhayati serta GM Alex Media Wahyu Raharjo.