Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Prayugo Utomo

Medan, IDN Times - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi kembali menyinggung soal kondisi Lapangan Merdeka Medan usai memimpin upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke 74, Sabtu (17/8). Edy tetap ingin melanjutkan rencananya membersihkan lapangan Merdeka Medan.

Ini sudah wacana cukup lama yang digulir Edy. Meski pun harus melewati banyak tahapan.

Dalam kesempatan itu, Edy juga menyampaikan ini adalah kali pertama dia menjadi inspektur upacara. Dia pun bercerita pengalamannya saat masih aktif sebagai prajurit TNI dan ikut dalam upacara.

1. Edy Bangga bisa jadi inspektur upacara, bercerita kisahnya di era 90-an

IDN Times/Prayugo Utomo

Ini adalah kali pertamanya Edy menjadi inspektur upacara. Dia masih ingat betul, Lapangan Merdeka Medan menyimpan cerita tersendiri bagi manyan Pangkostrad itu.

"Ini merupakan kebanggaan bagi saya pribadi, pada tahun 89, 90 saya jadi komandan upacara, inspekturny adalah Tengku Rizal Nurdin (Gubernur Sumut saat itu). Ini terkesan sekali sama saya, saya merasakan sekali bahwa saat itu saya seperti sekarang ini," ujar Edy kepada wartawan usai upacara.

Dia pun berharap agar masyarakat tetap bisa maju. Jangan pernah menyerah untuk menjadikan Sumut menjadi bermartabat.

2. Singgung soal Lapangan Merdeka Yang harus merdeka

IDN Times/Prayugo Utomo

Dalam kesempatan itu, Edy juga menyampaikan kembali soal kondisi Lapangan Merdeka. Dia ingin lapangan yang penuh sejarah itu kembali lagi seperti sedia kala. Menjadi ruang terbuka hijau, dan tempat yang ramah untuk masyarakat.

“Lapangan Merdeka harus merdeka,” tegas Edy.

3. Ingin jadikan Lapangan Merdeka sebagai taman rakyat

IDN Times/Prayugo Utomo

Edy pun berharap awak media mendukungnya. Terus mewacanakan Soal memerdekakan Lapangan Merdeka. Dia ingin Lapangan Merdeka ditata ulang.

“Harus di desain kembali. Antara lain menjadi taman rakyat. Tempat rakyat melakukan hiburan di sini,” ungkapnya.

Pengembalian fungsi itu termasuk menghapuskan tempat kuliner yang ada di sana. Merdeka Walk misalnya.

Soal waktunya kata Edy dilakukan secara bertahap. “Persoalan-persoalan itu akan bisa kita selesaikan kalau kita bersatu padu menegakkan suatu kebenaran," pungkasnya.

Editorial Team