Rumah Sakit Pirngadi Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Warga Percut Seituan bernama Alfonsus Purba membenarkan insiden itu. Warga sempat geger karena peristiwa terjadi saat anak-anak hendak pergi Maulid.
"Sempat dapat kami lah si pelaku. Karena mungkin si anak down, jadi waktu itu saat pelaku ditangkap, kami tanya apakah ini pelakunya? Si anak bilang tidak. Sehingga dilepas warga," kata Alfonsus.
Tak menyerah, Alfonsus dan warga yang lain mencoba beribicara pelan dari hati ke hati. Pada akhirnya AQ mengaku bahwa pria yang sempat ditangkap warga memang benar pelaku yang melecehkannya.
"Sehingga kami warga di grup Santun Bersatu, memutuskan bermusyawarah. Kami adakan pertemuan di Musala itu pada Minggu 21 September pukul 8 malam. Kami masyarakat kumpul. Malam itu juga kami menemukan benda dari besi putih melengkung runcing, itu sajam. Dengan dasar itu kami undang Babinkamtibmas dengan Babinsa Sampali, Percut Seituan," lanjutnya.
Hasil pertemuan warga, mereka ingin mencoba memediasi antara korban dan pelaku di kantor Desa. Namun setelah menunggu lama, pelaku tidak hadir juga. Membuat keluarga korban mantap melaporkan kasus ini ke Polrestabes Medan.
"Dari hasil itu, kami dapat surat keterangan agar korban divisum ke RS Pirngadi Medan. Itulah yang ingin kami kerjakan sekarang agar syarat pengaduan dapat terpenuhi," pungkasnya.