Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Heboh Dugaan Penculikan Anak di Marelan Minta Tebusan, Diselidiki Polisi

Ilustrasi penculikan (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi penculikan (IDN Times/Sukma Shakti)

Medan, IDN Times - Kabar mengejutkan datang dari Kecamatan Medan Marelan. Seorang siswa yang duduk di bangku sekolah Dasar diduga menjadi korban penculikan.

Bocah yang diketahui merupakan siswa kelas 2 di SD Swasta itu dibawa pergi oleh seorang perempuan paruhbaya. Rekaman CCTV yang menunjukkan detik-detik sang anak dibawa itu pun telah mencuat di berbagai media sosial.

Peristiwa yang menggegerkan masyarakat Medan Marelan ini terjadi saat jam sekolah usai. Dari rekaman CCTV sekolahnya, tampak siswa berjenis kelamin laki-laki itu dituntun seorang perempuan, Kamis (31/7/2025) siang sekitar pukul 10.37 WIB.

Di tengah lalu lalang para orang tua yang menjemput anak-anak SD bersekolah, perempuan yang diduga merupakan seorang penculik itu membawa korban dengan tergesa-gesa. Sementara sang anak, mengikuti kemana perempuan itu membawanya keluar sekolah. Di rekaman lainnya dia awalnya tampak masuk ditemani seorang perempuan bermasker.

Dari informasi yang beredar, anak itu dibawa ke dalam mobil. Bahkan sempat dibawa ke rumahnya namun tidak diturunkan. Alih-alih pihak keluarga melalui sang nenek diberi amplop berisi secarik kertas yang bertuliskan kalimat-kalimat intimidasi.

"Bapak/Ibu, mohon kerjasamanya. Jika anak kalian ingin selamat, Rp50 juta dalam waktu 1/2 jam, terhitung dari surat ini dibaca dan diterima." begitulah kalimat intimidasi itu tertera di secarik kertas lusuh.

Bahkan, isi surat yang ditulis menggunakan tinta berwarna biru itu juga mendetailkan nomor rekening tujuan. Orangtua korban juga diminta untuk memberi kabar ke salah satu nomor ponsel yang tertera secepatnya.

"No akan mati selamanya. Anak ini tidak akan kembali lagi, organnya akan lebih mahal dari yang kami minta (Rp50 juta)," sambung tulisan itu.

Hingga berita ini ditulis, sang anak belum ditemukan. Pihak keluarga dan saudara saat ini juga sudah melaporkan perkara tersebut ke petugas berwajib.

Sementara itu, kabar dugaan penculikan ini juga telah sampai di telinga polisi. Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, Iptu Hamzar, menyebutkan bahwa kabar tersebut benar adanya.

Terkait masalah ini, pihaknya masih menyelidiki keberadaan anak tersebut. Begitu juga apakah sang anak benar-benar menjadi korban penculikan, mengingat secarik kertas berisi tulisan intimidasi itu mengarah pada tindak kejahatan.

"Saat ini pihak kami sedang menyelidikinya, ya," pungkas Hamzar singkat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us