Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Surya Manggala saat dilepasliarkan di TNKS, Jambi, Selasa (7/6/2022). (Dok: KLHK)

Populasi harimau sumatra kian menghawatirkan
Tidak lebih dari 600 ekor berada di dalam hutan
Harapan pelestarian tentu masih besar
Kolaborasi lintas sektor tentu perlu digalakkan

Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi, Juni 2022

“Kami bersuka cita mengantarmu pulang. Selamat jalan nak. Jadilah harimau yang kuat. Bermain dan berkembang biak di hutan luas. Jaga kami manusia ini sebagai tugasmu menjaga ekosistem,”  Tulis Sugeng dari Sanctuary Harimau Barumun, Padanglawas Utara yang dikelola Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM) dalam video persiapan pelepasliaran Sumatra Surya – Citra yang diunggah di media sosial pribadinya.

Laki-laki bernama lengkap Syukur Alfajar itu menangis. Air matanya tumpah, karena harus berpisah dengan Surya dan Citra. Perasaannya mengharubiru. Sugeng punya ikatan secara emosional dengan dua predator puncak itu. Lantaran selama ini, Sugeng lah yang mengamati detil  demi detil perkembangan harimau dengan nama penanda Surya Manggala dan Citra Kartini sejak lahir.

“Surya dan Citra sudah siap pulang ke rumah barunya. Sedikit sedih. Karena sudah lama bersama kita. Tapi mereka harus kembali. Karena rumahnya di hutan, bukan di kandang,” ujar Sugeng lirih, sambil mengelus kepala Sang Raja Rimba yang tertutup kain bermotif gorga Batak, aksesoris yang biasa dipakainya.

Sebelum dilepasliarkan, kesehatan Surya dan Citra dicek oleh drh Anhar Lubis. Keduanya dipasangi GPS Collar untuk memantau pergerakannya kelak. Mereka kemudian dimasukkan ke dalam kandang angkut. Menempuh jalur darat sekitar 636 Km, dari Padang Lawas Utara menuju bandara Depati Parbo, Kabupaten Kerinci, Jambi. Dari bandara, Surya dan Citra akan dibawa ke dalam zona inti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)

Di sela perjalanan, Sugeng sempat mengabarkan kondisi Surya dan Citra. Bukan perkara mudah membawa harimau, lewat jalur darat. Kondisi keduanya menjadi prioritas. Rombongan harus beberapa  kali berhenti untuk pengecekan berkala. “Kondisi sehat – sehat saja,” kata Sugeng.

Berjibaku dengan cuaca

Persiapan pelepasliaran Surya dan Citra ke TNKS, Jambi. (Dok KLHK)

Setelah perjalanan panjang, rombongan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS), dan lembaga mitra lainnya tiba di Bandara Depati Parbo, Jambi, Selasa (7/6/2022). Pelepasliaran ini, menjadi momen peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni setiap tahunnya.

Satu helikopter dukungan salah satu perusahaan tambang bersiap di landasan Selasa (7/6/2022). Setelah mengantarkan beberapa petugas ke dalam titik pelepasliaran, helikopter kembali untuk mengangkat kandang.

Yang pertama kali dilepasliarkan adalah Surya Manggala. Kandang Surya dibawa menggunakan helikopter dengan metode longline. Sling baja sepanjang sekitar 60 meter menggantung kandang angkut dan terhubung dengan badan helikopter.

Tim pelepasliaran harus berjibaku dengan cuaca yang tidak menentu. Surya berhasil dilepasliarkan dengan lancar. Surya langsung masuk ke dalam hutan.

Setelah tim kembali, cuaca memburuk. Berkabut disertai hujan deras. Hasil pertimbangan tim gabungan, pelepasliaran Citra ditunda.

Keesokan harinya, Rabu (8/7/2022), proses pelepasliaran Citra Kartini dilangsungkan. Setelah menganalisis kondisi cuaca, kandang Citra diangkut ke dalam zona inti pada siang hari. Begitu kandang dibuka, Citra langsung ke luar perlahan. Pelan – pelan dia mengamati sekitar. Mungkin dia merasa canggung, melihat kawasan yang begitu luas.

“Harapannya setelah lepas liar, kedua harimau ini mampu beradaptasi, bertahan hidup dan berkembang biak secara alami di habitat alaminya,” ujar Pelaksana Tugas Kepala BBKSDA Sumut Irzal Azhar, dalam keterangan resminya, Rabu (8/6/2022).

Beruntung, proses pelepasliaran Citra cepat selesai. Saat helikopter kembali membawa tim, mereka tidak bisa mendarat di Jambi karena cuaca buruk. Helikopter harus terbang dan mendarat di Muko-muko, Bengkulu.

Momen perpisahan Surya dan Citra begitu mengharukan. Tidak sedikit petugas yang menangis haru saat Surya dan Citra diangkut.

Mencegah potensi kawin sedarah

Editorial Team

Tonton lebih seru di