Penyaluran bantuan baik bahan pokok dan obat obatan yang terus disalurkan (IDN Times/ istimewa)
Keluhan dan komplain masyarakat yang berseliweran di jagad dunia maya, kata Rahim, baru Pemkab Langkat sebut sudah lama menyebarkan hotline. Bagi Rahim, itu aneh. Dia juga menilai, BPBD Langkat tidak siap dalam penanganan tanggap darurat dan mengindikasikan lembaga itu gagal dalam melindungi masyarakat yang terdampak bencana. "Banjir ini adalah bencana yang berulang, seharusnya ada standar operasional yang lebih cepat dan terstruktur," kata Rahim.
Kepada Bupati Langkat, Rahim juga menyampaikan sejumlah kritikan dalam penanganan bencana banjir tersebut. Ia berpendapat, Bupati Langkat selaku kepala daerah berjalan lambat. Saran lain, dia meminta untuk turun ke lokasi melihat masyarakat yang terdampak banjir, agar dapat memahami kondisi secara nyata.
"Jangan hanya di posko, tapi lihat kondisi korban banjir menggunakan perahu karet atau boat, lihat juga kondisi rumah masyarakat yang rusak," ucap Rahim.
"Bupati harusnya jangan hanya terima laporan di meja, tapi harus menginjak lumpur bersama warganya. Rakyat yang mengungsi masih ada yang belum mendapatkan bantuan dari Pemkab Langkat," timpal dia lugas.
Dengan kritikan ini, Rahim berharap, hal tersebut dapat menjadi cambuk bagi Pemkab Langkat untuk segera evaluasi menyeluruh dan ambil tindakan tegas serta tingkatkan kesiapsiagaan. "Kalau tidak sanggup hadapin korban dan bencana banjir ini, angkat saja bendera putih alihkan ke pemerintah pusat," ujar Rahim.
"Ini perlu banyak angggaran dana yang dibutuhkan seperti pemulihan ekonomi ratusan ribu masyarakat yang terdampak banjir, butuh bantuan logistik makanan, obat obatan dan susu dan lainnya. Belum lagi perbaikan ribuan rumah warga yang rusak isi dalam rumahnya bahkan ada rumah yang rusak dan ada warga yang tak memiliki tempat tinggal lagi, karena harta benda sudah habis terkena banjir. Selain itu, jalan umum dan jembatan yang rusak. Dana ABPD Langkat kalau menangani ini saya pikir tidak cukup. Jadi butuh pemerintah pusat menggunakan APBN dan perusahaan," tegas dia.
Sebelumnya pada Jumat (5/12/2025), Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution sempat datang ke Langkat. Dia meninjau beberapa desa yang masih parah kondisinya dan memberikan bantuan. Dia menjanjikan akan memperbaiki tanggul yang jebol sehingga aliran air sungai tak meluber ke jalan.