Dalam memperingati Hari Buruh atau May Day 2020 di tengah COVID-19, Ramlan Sinaga tidak memungkiri bahwa situasi sekarang sangat mencekam atau neraka bagi buruh. Pasalnya, ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepertinya sulit dihindari. Namun, bagi Ramlan, situasi ini harus dicermati bijak.
"Jangan sampai karena situasi saat ini dimanfaatkan sehingga tidak ada solusi dalam bentuk tanggungjawab kepada buruh. Paling tidak, pengusaha dan pemerintah harus duduk bersama agar kelangsungan hidup buruh ada. Paling tidak, untuk menghindari PHK, pengusaha, buruh dan pemerintah bisa duduk bersama dulu dan saya yakin ada solusi-solusi yang lebih baik dibandingkan harus PHK" jelasnya.
Ramlan mengatakan, di tengah kesulitan sekarang lebih baik dilakukan pemotongan gaji dengan persentase yang layak sampai COVID-19 berlalu daripada di rumahkan atau di PHK."Persentase berapa gaji yang bisa disanggupi pengusaha ke buruh, entah itu setengah gaji, ini lebih baik daripada dirumahkan atau di PHK sehingga buruhnya pun bisa melewati masa-masa sulit ini. Kalau di rumahkan, sama saja terkesan ke arah "pembunuh". Karena buruh itu butuh makan dan uang untuk kebutuhan sehari-hari" ucapnya.