Harga Masih Normal, Tiket Bus Lebaran Diserbu Pemudik

H-13 Lebaran, penjualan tiket sejumlah perusahaan otobus (PO) di Kota Medan mulai merangkak naik hingga mencapai 70 persen dari biasanya.
Komisaris PT ALS Indra Lubis mengaku kenaikan penjualan tiket menjelang Lebaran ini cukup signifikan. Menurut dia, tercatat data dari loket pemesanan naik hingga 70 persen.
"Pemesanan tiket sudah meningkat yang mencapai 70 persen. Terutama pada tanggal 15 April ini, dan seterusnya itu sudah mulai penuh," ucap Indra.
1. Harga tiket naik seminggu jelang lebaran
Walaupun pemesanan sangat signifikan, pihaknya masih mematok harga normal. Dikarenakan manajemen menganggap masih pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Untuk harga tiket masih relatif normal, paling ke Jakarta itu naik Rp50 ribu. Sementara untuk di wilayah Sumatera Utara (Sumut) hanya naik Rp10 ribu," tambahnya.
Sama halnya dengan yang diutarakan Devi selaku tiketing PT Rapi. Ia mengatakan, penjualan tiket pada hari itu saja mulai naik dari sebelumnya.
"Mungkin, seminggu mau Lebaran nanti peningkatan pembelian tiket untuk mudik akan naik lebih tinggi," ucapnya.
2. Diperkirakan 4,4 juta orang mudik meninggalkan Sumut
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatera Utara memperkirakan pemudik yang akan meninggalkan Sumut sekitar 4,4 juta orang, sedangkan pemudik dari luar masuk ke provinsi ini sekitar 2,3 juta orang.
Dishub meyakini arus mudik berlangsung sejak 17 hingga 21 April 2023 dan puncak arus mudik pada 20-21 April 2023. Arus balik pertama, 24 hingga 26 April 2023 dan arus balik kedua, 29 April hingga 2 Mei 2023.
Berdasarkan survei potensi pergerakan pemudik Lebaran 2023, pemudik banyak menggunakan transportasi, seperti mobil pribadi 22,07 persen, sepeda motor 20,30 persen, bus 18,39 persen, Kereta Api 11,09 persen dan mobil sewa 7,7 persen.
3. Beberapa ruas tol baru di Sumatera akan dibuka saat mudik
PT Hutama Karya (Persero) memastikan bahwa 596 kilometer ruas Tol Trans Sumatera (JTTS) yang dikelola perusahaan ini, siap untuk dilintasi pemudik pada tahun ini. Beberapa ruas tol di antaranya berada di Sumut dan Aceh.
“Dengan semakin panjangnya ruas tol yang beroperasi, maka minat pemudik dari tahun ke tahun semakin meningkat dan berpotensi menyebabkan lonjakan lalu lintas sehingga masyarakat diimbau untuk selalu memastikan kecukupan saldo sebelum memulai perjalanan agar tidak menyebabkan antrean di gerbang tol,” kata Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro seperti dilansir ANTARA, Sabtu (8/4/2023).
Ruas-ruas tersebut di antaranya Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140 km, Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 km, Ruas Palembang-Indralaya sepanjang 21,9 km, Ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km, Ruas Medan-Binjai sepanjang 17,3 km, Ruas Binjai-Langsa Seksi 1 (Binjai-Stabat) sepanjang 11,8 km.
Kemudian, ruas Sigli-Banda Aceh Seksi 2, 3 & 4 (Seulimeum-Blang Bintang) sepanjang 35,8 km dan 2 (dua) ruas yang baru saja dioperasikan di akhir tahun lalu yaitu Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 1 (Pekanbaru-Bangkinang) sepanjang 31 km dan Ruas Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 17,8 km.
Pada musim mudik 2019 sebelum pandemi, JTTS yang beroperasi baru mencapai 329 km, kini panjang JTTS telah mencapai 597 Km atau bertambah 268 km dalam kurun waktu empat tahun.
Di tahun ini, Hutama Karya juga menyiapkan sejumlah ruas tol yang akan dioperasikan secara fungsional diantara lainnya yaitu Ruas Sigli-Banda Aceh Seksi 5 & 6 (Blang Bintang-Baitussalam) sepanjang 13 km, dan Ruas Binjai-Pangkalan Brandan Seksi 2 (Stabat-Kuala Bingai) sepanjang 7,9 Km.
“Rencananya untuk ruas-ruas tersebut ditargetkan akan dioperasikan secara fungsional mulai tanggal 15 April hingga 30 April 2023, namun saat ini kami masih mempersiapkan segala fasilitas dan pelayanannya agar dapat sesuai dengan standar yang berlaku,” tambahnya.