Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
0653879e-deae-4146-9a87-d536e21429b0.jpeg
Cabai merah di pasar tradisional (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Harga cabai merah di Sumut mencapai Rp86.400 per Kg, bahkan di pasar tradisional Deli Serdang menyentuh 92 ribu per kg

  • Demand cabai tinggi pada Senin, Kamis, dan Jumat, sehingga harga berpeluang naik; hindari belanja terlalu pagi dan perhatikan tren harga dalam sepekan terakhir

  • Disarankan untuk memenuhi kebutuhan hingga satu pekan ke depan saat harga naik; gunakan aplikasi PIHPS untuk melihat pola perubahan harga di masa yang akan datang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Saat ini harga cabai merah bagi masyarakat Sumut terbilang sangat mahal. Harga cabai merah kembali naik dan menyentuh 100 Ribu per Kg di level konsumen. Berdasarkan data PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) di Kota Medan harga cabai merah rata-rata dijual Rp86.400 per Kg.

Sementara, dari hasil pengamatan langsung di pasar tradisional galang Deli Serdang, harga cabai merah sentuh 92 ribu per kg nya. Untuk mensiasati gejolak harga cabai tersebut, berikut tips untuk meminimalisir dampak kerugian dari gejolak harga menurut pengamat ekonomi Gunawan Benjamin.

1. Ada hari tertentu untuk demand cabai dengan harga tinggi

Pedagang cabai di Pasar Al Mahirah, Kota Banda Aceh, Aceh. (IDN Times/Mhd Saifullah)

Dia menyebutkan hal pertama adalah, demand (permintaan) untuk cabai selalu meningkat pada hari Senin, Kamis dan Jumat. "Berlaku untuk wilayah Sumut, namun saya yakin hal ini juga berlaku di wilayah lainnya. Sehingga harga berpeluang naik di hari-hari tersebut karena permintannya cukup tinggi," sebut Gunawan.

Lanjutnya, walaupun biasanya pedagang sudah mengantisipasi perubahan pola konsumsi itu sendiri. Namun, pedagang juga kerap kecolongan terlebih disaat pasokan cabai banyak bergantung dari wilayah lain, atau terjadi gangguan cuaca. "Itu mengapa di hari senin kerap terjadi lompatan harga cabai, namun setelahnya harga akan kembali mengalami penurunan," tambahnya.

2. Jangan belanja terlalu pagi

Cabai merah di pasar tradisional (Dok. Istimewa)

Kedua, jika terjadi hujan di pagi hari atau tepatnya terjadi disaat subuh hingga jelang siang hari. Maka, sebaiknya berbelanja jangan terlalu pagi. "Pergi berbelanja menjelang siang, karena biasanya harga yang terbentuk lebih murah dibandingkan dengan harga pagi," jelasnya.

3. Perhatikan harga cabai dalam sepekan terakhir

Penjualanan cabai di pasar tradisional (Dok. Istimewa)

Ketiga, biasakan berbelanja menjelang siang saat harga cabai dalam tren turun. Perhatikan harga cabai dalam sepekan terakhir. "Jika trennya turun terus maka berbelanja agak siang berpeluang mendapatkan harga terbaik pada hari yang sama," kata Gunawan.

4. Penuhi kebutuhan 3 hingga sepekan kedepan

Cabai di pasar Pasir Gintung Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Keempat, disaat harga dalam tren naik seperti yang terjadi saat ini. Maka berbelanjalah lebih pagi dan berbelanja dalam jumlah yang lebih banyak setidaknya cukup untuk memenuhi kebutuhan 3 hingga satu pekan kedepan.

"Gunakan lemari es sebagai media penyimpanan," sebutnya.

5. Gunakan aplikasi PIHPS untuk melihat pola perubahan di masa yang akan datang

Potret salah satu penjual cabai ataupun tomat yang berjualan di pasar Nigeria. (pexels.com/Seun Adeniyi)

Kelima, gunakan aplikasi PIHPS (pusat informasi harga pangan strategis) untuk melihat pola perubahan di masa yang akan datang. Aplikasi ini bisa diinstal di handphone serta dapak di akses dengan menggunakan web base.

Caranya, bandingkan harga cabai antar wilayah. Sebagai contoh jika anda adalah konsumen di Sumut dan mendapati harga cabai merah di Sumut di angka Rp50 ribu.

Selanjutnya, cek harga di wilayah lain yang menjadi sumber pasokan seperti Sumatera Barat, Aceh, Jambi, Pulau Jawa, Kalimantan (Pontianak) atau wilayah lain yang menjadi sumber produksi cabai. Caranya, jika harga cabai punya selisih maksimal Rp10 ribu per Kg di provinsi yang berdekatan dalam satu pulau. Maka ada peluang harga akan bergerak stabil.

Harga akan turun jika ada wilayah produksi yang selisih harganya lebih murah diatas Rp10 ribu per Kg untuk provinsi yang berdekatan dalam satu pulau dan berlaku sama (potensi turun). Jikaa ada wilayah lain di pulau yang berbeda, namun dengan selisih harga lebih dari Rp15 ribu per Kg.

Editorial Team