Cabai di pasar Pasir Gintung Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)
Dari hal tersebut, pengamat ekonomi Benjamin Gunawan mengatakan bahwa Sumut tengah menghadapi peralihan supply atau pasokan dengan potensi kenaikan pasokan yang cukup signifikan. Sejauh ini memang terjadi gangguan panen cabai di wilayah Batubara.
"Dari hasil pengamatan langsung, sampel pada akhir juli menunjukan bahwa produksi masih lebih rendah sekitar 92 persen dari panen biasanya. Faktor cuaca digadang gadang sebagai salah satu pemicunya. Namun, curah hujan mulai membaik yang mengindikasikan adanya peluang peningkatan produksi. Namun pemerintah maupun petani harus berhati-hati dengan potensi penambahan pasokan yang akan datang khususnya untuk tanaman cabai merah dan cabai hijau," jelasnya.
Sebab, menurutnya penambahan jumlah pasokan tersebut harus dibarengi dengan permintaan yang tinggi di luar Sumut.
Sejauh ini untuk wilayah Sumatera Barat (Sumbar), Riau, Kepulauan Riau berpeluang mendorong terjadinya peningkatan.
"Dan harapan permintaan diharapkan juga datang dari wilayah Jambi atau Bengkulu. Namun, skenario paling optimis dari demand atau permintaan saat ini akan membuat pasokan cabai merah harian di Sumut akan bertambah, sekitar 17 persen hingga 34 persen pada level supply tertinggi di bulan ini," kata Benjamin.