Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi cabai merah segar (unsplash.com/grfxman)
Ilustrasi cabai merah segar (unsplash.com/grfxman)

Intinya sih...

  • Harga cabai merah di Medan dan Delser mencapai Rp100 ribu/Kg

  • Pasokan cabai merah di Sumut turun 4%, diperebutkan dengan wilayah lain, memicu pembelian agresif ke Jawa

  • Kenaikan harga cabai dipicu oleh penurunan pasokan, berpeluang terjadi gejolak harga di bulan depan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Harga cabai merah kembali alami kenaikan hingga menyentuh Rp100 ribu per Kg di level konsumen, khususnya pedagang kedai sayur "sampah" atau eceran. Sebab, mengacu kepada realisasi harga cabai merah di level pedagang pengecer, wilayah Deli Serdang (Pasar Galang) menjual cabai merah harga Rp92 ribu per Kg, sementara dari Langkat dikabarkan mencapai angka yang tidak jauh berbeda.

"Jadi wajar kalau dijual kembali di warung kelontong (kedai sampah) dekat perumahan warga mencapai 100 ribu per Kg. Kenaikan harga cabai merah saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh memburuknya sisi pasokan di wilayah Sumut. Dari hasil perhitungan produksi, wilayah batubara ini tengah memasuki periode produksi yang paling rendah, dan panen akan berakhir di akhir bulan ini," kata Pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin pada Rabu (17/9/2025).

1. Diprediksi pasokan cabai merah alami penurunan sekitar 4 persen dibandingkan pekan sebelumnya

Pedagang cabai di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurutnya, jika menghitung stok pasokan harian cabai yang ada di Sumut, di pekan terakhir bulan September ini pasokan cabai merah di Sumut alami penurunan sekitar 4 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

"Masih tertolong oleh panen dari wilayah Deli Serdang yang mampu memasok sekitar 16 persen dari total stok cabai harian yang ada di wilayah Sumut," jelasnya.

2. Cabai kotak atau cabai kardus dari jawa masuk ke Sumut sekitar 28 ton perhari

Pedagang cabai (IDN Times/Muhaimin)

Namun, karena diperebutkan juga dengan wilayah lainnya (Sumbar, Riau, Kepulauan Riau hingga Jambi), harga cabai merah maupun cabai hijau pada akhirnya alami kenaikan di Sumut. Situasi seperti ini yang memicu pembelian agresif ke pulau Jawa. Dari hasil pengamatan langsung di lapangan cabai kotak atau cabai kardus dari jawa masuk ke Sumut sekitar 28 ton perhari nya.

"Sayangnya tidak mampu menekan harga di bawah 60 ribu per Kg, karena harga cabai dari jawa tentunya juga sudah terbilang mahal. Karena harus menambahkan ongkos pengangkutan, penyusutan, bongkar muat, hingga penambahan margin keuntungan. Jadi harga modal untuk cabai juga sudah terbilang tinggi," terang Gunawan.

3. Wilayah Aceh maupun Sumbar diproyeksikan baru akan memproduksi cabai di bulan November mendatang

ilustrasi memotong cabai (pixabay.com/IppikiOokami)

Dia menilai, masalah kenaikan harga cabai yang mencapai Rp100 per Kg pada hari ini, dikarenakan oleh belanja cabai kotak atau cabai kardus yang diduga alami penurunan. Hal ini bisa terjadi disaat pedagang besar mencoba untuk hindari kerugian karena harga cabai belakangan ini bergerak sangat volatile.

"Dan gejolak harga cabai ini berpeluang terjadi di bulan depan untuk wilayah Sumut. Dimana saya menghitung pasokan atau supply dari Sumut berpeluang alami penurunan sekitar 60 persen," pungkasnya.

Jika, penurunan supply ini nantinya tidak diimbangi oleh supply yang melimpah dari luar sumatera khususnya Jawa. Maka, harga masih berpeluang bergejolak. Sebab, wilayah Aceh maupun Sumbar diproyeksikan baru akan memproduksi cabai di bulan November mendatang.

Editorial Team