Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret perayaan diwali di India (pixabay.com/MUSKAN KUSHWAHA)
potret perayaan diwali di India (pixabay.com/MUSKAN KUSHWAHA)

Intinya sih...

  • Reformasi GST 2.0 memperbaiki struktur dan meningkatkan kehidupan warga India

  • Generasi berikutnya akan mengurangi beban pajak bagi masyarakat umum

  • Struktur GST 2.0 memperkenalkan pengurangan yang ditargetkan di berbagai sektor utama

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Pemerintah India meluncurkan reformasi besar terhadap sistem Pajak Barang dan Jasa (GST). Hal ini disampaikan Konsul Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel sebagai momen yang menandai perubahan besar bagi warga negara India dalam perayaan Diwali tahun ini.

"Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, India telah mengambil langkah tegas untuk menyederhanakan dan merasionalisasi struktur pajaknya yang kompleks," katanya

GST 1.0 yang awalnya diterapkan pada 1 Juli 2017, menggantikan jaringan pajak tidak langsung yang sangat terfragmentasi dengan sistem terpadu yang dipandu oleh visi "Satu Bangsa, Satu Pasar, Satu Pajak."

1. GST 2.0 tidak hanya memperbaiki strukturnya tapi juga meningkatkan kehidupan setiap warga negara India

Konsul Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel (Dok. Istimewa)

Selama reformasi awalnya, GST dianggap sebagai undang-undang terobosan bagi India Baru. Hal ini mencapai tonggak utama dengan menggabungkan tujuh belas pajak yang berbeda dan tiga belas cesses ke dalam satu sistem terpadu, menghilangkan efek berantai dari perpajakan, membentuk pasar nasional dengan tarif dan prosedur yang sama, menyederhanakan kepatuhan, dan meningkatkan transparansi.

"Yang paling penting, GST menjadi simbol integrasi ekonomi negara. Kini, dengan evolusinya yang terbaru, GST 2.0 tidak hanya memperbaiki strukturnya tetapi juga menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan kehidupan setiap warga negara India," jelas Konjen India di Medan.

Meskipun GST 1.0 memberikan manfaat besar dengan menyederhanakan operasional bisnis dan meningkatkan kepatuhan pajak, sistem ini juga menghadapi tantangan, khususnya karena adanya beberapa lapisan tarif: lima, dua belas, delapan belas, dan dua puluh delapan persen.

Kini, gelombang reformasi baru terhadap sistem Pajak Barang dan Jasa tengah berlangsung di India. Dalam pidato Hari Kemerdekaan, Perdana Menteri Modi menggambarkan kerangka kerja GST yang akan datang sebagai langkah untuk meringankan beban masyarakat umum. Visi ini didukung oleh Kementerian Keuangan yang mendapat persetujuan dari Kelompok Menteri yang dibentuk oleh Dewan GST.

2. Reformasi GST generasi berikutnya akan mengurangi beban pajak bagi masyarakat umum

Konsul Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel (IDN Times/Indah Permata Sari)

Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan, bahwa Pemerintah akan membawa reformasi GST Generasi berikutnya, yang akan mengurangi beban pajak bagi masyarakat umum dan ini menjadi hadiah dalam perayaan Diwali.

Reformasi ini, katanya, akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat umum, petani, UMKM, perempuan, pemuda, dan keluarga kelas menengah.

Perdana Menteri Modi menambahkan, merangkum reformasi yang dilakukan dalam GST, akan menambahkan lima permata untuk ekonomi India.

Pertama, aliran pajak akan lebih sederhana. Kualitas hidup warga negara India akan meningkat, konsumsi dan pertumbuhan akan meningkat, kemudahan berusaha akan mendorong investasi dan lapangan kerja, dan federalisme kooperatif akan menjadi lebih kuat untuk India yang maju.

3. Struktur GST 2.0 yang direvisi memperkenalkan pengurangan yang ditargetkan di berbagai sektor utama

Konsul Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel (IDN Times/Indah Permata Sari)

Digambarkan oleh sebagian orang sebagai hadiah Diwali untuk rakyat, struktur GST 2.0 yang direvisi memperkenalkan pengurangan yang ditargetkan di berbagai sektor utama. Perubahan dalam struktur pajak ini merupakan bagian dari apa yang disebut Pilar Reformasi GST Generasi Berikutnya, yang dirancang untuk membangun kesuksesan GST 1.0 dan membawa era GST 2.0.

Kerangka kerja baru ini menetapkan struktur dua tingkat yang disederhanakan dengan mempromosikan perpajakan yang lebih adil dan memungkinkan pengajuan pajak secara digital untuk kenyamanan lebih besar dan pengembalian dana yang lebih cepat. Prioritas konsumen tercermin melalui tarif yang lebih rendah pada barang-barang penting dan bernilai tinggi, sementara usaha mikro, kecil, menengah, dan produsen akan mendapat manfaat dari arus kas yang lebih baik.

Reformasi pajak GST 2.0 juga bertujuan memperkuat pendapatan negara bagian dan merangsang permintaan konsumen yang akan mendorong pertumbuhan baik dalam konsumsi maupun manufaktur di seluruh India.

Dengan demikian, menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih tinggi.

4. Rezim pajak generasi baru ini hanya dua lapisan

Konsul Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel (Dok. Istimewa)

Menteri Keuangan India, Ny. Nirmala Sitharaman, mengatakan, dengan rezim pajak generasi baru ini, dengan hanya dua lapisan (5 persen dan 18 persen), Rs 2 lakh crore disuntikkan ke dalam perekonomian.

"Masyarakat akan memiliki uang tunai di tangan," ungkapnya.

Ia menjelaskan lebih lanjut, bukan hanya untuk bahan makanan, masalah klasifikasi telah diselesaikan di semua kategori produk. Barang-barang dengan jenis yang sama sekarang dikenakan pajak dengan tarif yang sama. Sekitar 99% dari semua barang yang sebelumnya dikenakan pajak 12% kini turun menjadi 5%. Dampak positif GST akan dirasakan di seluruh produk yang digunakan masyarakat dari pagi hingga malam hari.”

Dalam GST 2.0, obat-obatan penting kini dikenakan tarif nol persen dari sebelumnya lima persen yang akan membuat layanan kesehatan lebih terjangkau bagi jutaan warga India.

Layanan asuransi jiwa dan kesehatan kini sepenuhnya dibebaskan dari GST, langkah yang akan mendorong akses lebih luas terhadap asuransi kesehatan bagi masyarakat India sehingga mengurangi beban finansial dari perawatan kesehatan. Mesin pertanian dan barang kebutuhan pokok yang banyak dikonsumsi dikenakan tarif pajak yang dikurangi menjadi lima persen, memberikan bantuan nyata kepada petani maupun seluruh konsumen di India.

Sebagian besar barang lainnya kini dikenakan tarif GST yang lebih rendah sebesar delapan belas persen dari sebelumnya dua puluhdelapan persen, memberikan keringanan bagi masyarakat luas dan menghasilkan biaya serta harga barang yang lebih rendah.

Sementara barang mewah dan barang dosa seperti tembakau, pan masala, kasino, mobil mewah, dan sebagainya akan terus dikenakan GST sebesar empat puluh persen seperti sebelumnya. Penyesuaian pajak dalam GST 2.0 ini mencerminkan pendekatan perpajakan yang lebih progresif demi kesejahteraan masyarakat dan dunia usaha.

5. Berikut rangkuman reformasi GST 2.0

Konsul Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel (IDN Times/Indah Permata Sari)

Berikut rangkuman reformasi GST 2.0 dalam kategori struktur 3 lapisan: 5% Barang & jasa esensial, 18%, Barang & jasa standar, 40% Barang mewah & dosa (tembakau, pan masala, kasino, mobil mewah), untuk tarif/status sebelumnya 4 lapisan (5%, 12%, 18%, 28%), dan tarus status baru 3 lapisan (5%, 18%, 40%).

Kemudian penghapusan lapisan detail dibawah GST 2.0: 12% dan 28% dihapuskan, tarif/status sebelumnya 12% & 28% masih digunakan dan tarif/status baru dihapus.

Kategori selanjutnya pembebasan, premi asuransi jiwa dan kesehatan = 0% GST, Makanan esensial (susu UHT, paneer, roti)=0%/5%, tarif/status sebelumnya 5–28% tergantung layanan, tarif/status baru 0% atau 5%.

Untuk dukungan kesehatan: • 33 obat penyelamat nyawa = 0%, Obat kanker dan penyakit langka = 0%. Taruf/status sebelumnya 5%, dan tarif/status baru 0%.

Ada ketinganan sektoral yaitu mesin pertanian =5%, Bahan baku pupuk = 5% • Semen= 18%, Elektronik (AC, TV, peralatan rumah tangga)=18%. Untuk tarif/status sebelumnya Mesin: 12% Pupuk: 18%, Semen: 28%, Elektronik: 28% dan tarif/status baru Semua diturunkan ke 5% dan 18%.

Terakhir adalah penyederhanaan proses, Registrasi lebih mudah, Pengembalian dana lebih cepat, Kepatuhan ramah digital, Tribunal Banding GST (GSTAT) aktif Desember 2025. Tarif/status sebelumnya Manual, pengembalian lambat, tribunal belum aktif dan tarif/status baru digital dan disederhanakan.

Perubahan perpajakan ini di India bertujuan mencapai keseimbangan antara pendapatan negara dan promosi keadilan sosial. Dengan meringankan beban pajak pada kelompok berpendapatan rendah dan menengah, dan menempatkan tanggungjawab lebih besar pada konsumsi kelas atas, reformasi ini menandakan tidak hanya penyesuaian ekonomi tetapi juga komitmen baru terhadap pertumbuhan inklusif di India saat musim perayaan dimulai.

Jelas, reformasi GST 2.0 akan mendorong kemudahan berusaha di India, meningkatkan konsumsi lokal, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, membantu industri meningkatkan produksi, menghasilkan peningkatan penerimaan pajak meski tarif diturunkan, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi dan ekspor India.

Editorial Team