Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250714_143039.jpg
Suasana MPLS di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 2 Kota Medan di Sentra Bahagia (IDN Times/Indah Permata Sari)

Intinya sih...

  • Murid yang mengundurkan diri sudah mencoba dua kali melarikan diri dari asrama

  • Pengunduran diri guru karena memerlukan sertifikasi untuk melanjutkan karir mereka

  • Orangtua diminta untuk dapat percaya kepada SRMP 2 Kota Medan dalam menitipkan anaknya di asrama

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Baru berjalan sebulan, sudah ada murid dan guru di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 2 Kota Medan mundur. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Sekolah SRMP 2 Kota Medan, Maragoti Siregar. Dia menyesalkan adanya murid yang mengundurkan diri.

"Sehubungan dengan ada satu murid yang mengundurkan diri, keluar dari SRMP 2 Medan (alasannya) terkait dengan dukungan orangtua. Jadi, si ayah bersokukuh untuk anak berselolah sedangakn si ibu tidak setuju. Akhirnya, terjadi perdebatan antara suami dan istri. Si istri beranggapan suami kurang giat berusaha kerja jadi penghadilan kurang sehingga anak harus sekolah di SRMP 2," katanya pada IDN Times, Rabu (13/8/2025).

Dia menjelaskan juga alasan lain sang ibu tidak lagi memberikan anak sekolah di Sekolah Rakyat, karena tidak ada yang membantunya di rumah. 

"Artinya bukan dari pihak internal sekolah, tapi dari keluarga yang. Yang mengundurkan diri satu orang, ini laki-laki dari Kecamatan Medan Area," ucap Margoti.

1. Murid yang mengundurkan diri sudah mencoba dua kali melarikan diri dari asrama

Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama 2 Kota Medan, Maragotu Siregar (IDN Times/Indah Permata Sari)

Pengunduran diri siswa SRMP ini tepat 2 minggu lalu. Namun, sebelumnya dikatakan Margoti bahwa murid tersebut sudah 2 kali mencoba untuk lari dari asrama dan pihak SRMP 2 Medan menjemput untuk kembali ke asrama. 

"Kita sudah melakukan pendekatan dan kebetulan si anak ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dan anak ini juga sudah pernah bersekolah di salah satu sekolah swasta, jadi sudah sampai kelas 8 mungkin saja dia merasa ada kejenuhan, dan berpikir harusnya tidak ada dikelas 7 saat ini," jelasnya.

Dia mengatakan seluruh pihak disekolah mulai dari guru, wali guru, wali asrama juga sudah berupaya untuk melakukan pendekatan kepada anak tersebut. Hal ini dikarenakan minat belajarnya semakin berkurang.

Atas kejadian tersebut, dikatakan Margoti telah mlakukan upaya dengan cara mengundang kedua orangtua untuk membahas kelanjutan pendidikan anak tersebut. Namun, disayangkan orangtua akhirnya setuju bahwa anak mereka dibawa ke rumah saja. "Pihak kita sudah berupaya untuk anak tersebut kembali," jelasnya.

Diketahui, terhitung sudah sebulan sejak tanggal 14 Juli 2025 siswa masuk SRMP 2 Kota Medan berjalan hingga kini.

2. Pengunduran diri guru karena  memerlukan sertifikasi untuk melanjutkan karir mereka

Suasana MPLS di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 2 Kota Medan di Sentra Bahagia (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sedangkan terkait pengunduran diri untuk guru, dijelaskannya bahwa ada 2 guru yang sebelumnya bertugas di Kementrian Agama dan kini memerlukan sertifikasi untuk melanjutkan karir mereka. "Kebetulan guru yang ditugaskan di kita PNS, satu dari Kabupaten Asahan dan Binjai,"

Dalam penjelasannya, guru yang berasal dari Kabupaten Asahan merupakan guru agama Islam. Saat ini, sembari menunggu SK penugasan turun, maka dia masih bersedia untuk mengajar di SRMP 2 Kota Medan.

Sedangkan guru yang berasal dari Kabupaten Binjai merupakan guru Kristen yang mengundurkan diri ini wajib mengajar selama 24 jam dalam seminggu. Hal ini menjadi kendala, karena target jam mengajar di SRMP 2 Kota Medan. Sebab, sekolah rakyat saat ini mengajar 12 jam saja dalam seminggu. Apalagi, kini masih dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). 

Akhirnya, ini menjadi alasan guru tersebut memilih untuk mengundurkan diri dari posisi mereka sebagai tenaga pengajar di SRMP 2 Kota Medan.

Diketahui, hingga saat ini, SRMP 2 Medan belum menerapkan sistem pembelajaran normal seperti sekolah umum. Saat ini, fokus pembelajaran masih pada pengembangan karakter siswa. Sekolah ini memiliki total 13 guru dan 1 kepala sekolah.

Saat ditanya apakah guru saat ini dikosongkan dan dalam mencari guru lain, Margoti mengatakan, pengunduran diri guru sudah dilaporkan kepada Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Provinsi Sumut yang menangani untuk Sekolah Rakyat dan sedang menunggu arahan.

3. Orangtua diminta untuk dapat percaya kepada SRMP 2 Kota Medan dalam menitipkan anaknya di asrama

Suasana MPLS di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 2 Kota Medan di Sentra Bahagia (IDN Times/Indah Permata Sari)

Dia berharap kepada anak-anak bisa betah dan nyaman untuk tinggal di asrama, serta dapat mengikuti sesuai arahan yang sudah diberlakukan pihak sekolah. Harapan ini juga dikatakannya teruntuk kepada orangtua yang sudah percaya dan berkomitmen untuk menitipkan anaknya di Sekolah Rakyat.

"Harapannya kami dari SRMP 2 ini berharap orangtua mendoakan kami, mendoakan anak-anak supaya betah saja dulu. Memang berpisah dengan anak bukan hal yang mudah, dan memang belakangan ini per Agustus kita sudah membatasi kunjungan orangtua ke sekolah kita bukan memutuskan hubungan tapi agar anak bisa lebih fokus dan betah di asrama. Namun, tifak menutup kemungkinan juga kalau urgent pasti kita terima," jelas Margoti.

Terkait perlengkapan alat sekolah atau fasilitas murid untuk belajar, dia berharap bisa segera tersedia disekolah. Seperti, laptop, buku bacaan, dan seragam.

Dia menambahkan pentingnya ada fasilitas laptop untuk anak-anak ini, karena salah satu gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk melek digital.

"Jadi, dalam proses pembelajaran ada metode pembelajaran dengan mempergunakan Learning Management System (LMS) untuk melek digital. Intinya, mohon doa dan dukungan agar anak-anak bisa betah dan nyaman serta fasilitasnya terpenuhi. Bisa membersamai dalam segala perbedaan dan segala keunikannya. Mohon doakan kami agar tetap semangat untuk anak-anak. Secara garis besar tidak ada kendala, karena kebetulan di Sentra Bahagia jadi disini kalau ada kekurangan terus di backup," tutupnya.

Editorial Team