ilustrasi gunung api lumpur (commons.wikimedia.org/James St. John)
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, mengatakan gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut dan asap kawan tidak teramati. Hal itu berdasarkan hasil pengamatan visual pada periode 1 Juli sampai 2 Agustus 2025 sekira pukul 06.00 WIB.
Dalam kurun waktu itu juga terjadi 216 kali gempa dengan berbagai kedalaman. Secara rinci, 11 kali gempa vulkanik dangkal, 121 kali vulkanik dalam, 24 kali tektonik lokal, dan 60 kali tektonik jauh.
“Para periode 1 Juli sampai 2 Agustus 2025, aktivitas hembusan asap kawah Gunung Bur Ni Telong masih tidak teramati,” kata Muhammad Wafid, dalam keterangan tertulis yang IDN Times terima pada Selasa (5/8/2025).
Meskipun demikian, kata dia, gempa vulkanik dalam pada Juli 2025 mengalami peningkatan cukup signifikan, terutama tanggal 22-24. Hal ini menunjukkan aktivitas magma atau sistem hidrotermal mengalami peningkatan, meskipun tidak menerus.
Selain itu, terekam juga 24 kali gempa tektonik lokal yang mengindikasikan peningkatan tekanan regional di sekitar gunung. Hal ini berlanjut dengan peningkatan gempa vulkanik dangkal pada 1-2 Agustus 2025 sehingga perlu diwaspadai dan dipantau lebih intensif.