Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi memimpin rapat evaluasi pelaksaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di kabupaten/kota di Sumut, Rabu (21/4/2021), di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan. (Foto Dinas Kominfo Sumut : Veri Ardian)

Medan, IDN Times - Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi menegur Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution terkait kerumunan dan pelanggaran aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kesawan City Walk. Edy  tidak ingin KCW malah menjadi potensi baru penularan COVID-19.

"Ada hal yang harus kita perhatikan. Saya tak berharap seperti yang terjadi di India. Rakyatnya 89 persen terpapar. Pada saat kondisi ekonomi kita lemah, kalo kita terpapar, maka cost (biaya) terlalu tinggi," kata Edy dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan PPKM Mikro di Sumut, Rabu (21/4/2021).

1. Penambahan angka COVID-19 membuat anggaran pemerintah bengkak

ilustrasi ruang isolasi (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Edy pun menjelaskan, jika Pemprov Sumut terpaksa mengeluarkan Rp5 miliar pada delapan bulan pertama, sejak kasus pertama di Sumut. Mantan Pangkostrad itu tidak ingin anggaran tersebut terus membengkak karena penularan COVID-19 tidak bisa dikendalikan.

“Semakin ke sini mulai menurun signifikan kondisi COVID-19 di Sumut. Namun belum bisa menyelesaikan masalah karena kita lihat masih ada sempat naik, lalu di minggu ini turun lagi dan sempat naik. Ini menjadi perhatian kepada seluruh masyarakat," ujar Edy.

2. Edy ingatkan Bobby supaya mematuhi PPKM Mikro

Editorial Team

Tonton lebih seru di