Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Istimewa

Medan, IDN Times – Golfrid Siregar, Aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara meninggal dunia, Minggu (6/10) sekira pukul 15.30 WIB. Kematian Golfrid menjadi duka para pegiat lingkungan.

Namun kematian Golfrit masih meninggalkan teka-teki. Kabar yang diterima Walhi Sumut, Golfrit pertama kali ditemukan oleh penarik becak di Jalan Layang Jamin Ginting, Medan, Kamis (3/10) sekira pukul 01.00 WIB.  Di badannya didapati luka yang cukup parah.

Dia langsung diboyong si tukang becak ke Rumah Sakit Umum Pusat  Haji Adam Malik. Tim medis berjibaku menyelamatkan Golfrid yang tengah meregang nyawa saat itu.

1. Kejanggalan terdapat pada luka di bagian kepala

IDN Times/Istimewa

Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan mengatakan, pihak kepolisian menyebutkan bahwasanya Golfrid menjadi korban kecelakaan lalulintas. Namun Dana melihat kejanggalan. Terutama luka yang dialaminya di bagian kepala.

“Ini duka bagi kami. Beliau orang yang baik. Naumun masih ada yang janggal bagi kami.  Luka yang ada di kepala korban seperti dipukul keras dengan benda tumpul. Barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet dan cincin juga raib," ungkap Dana, Senin (7/10).

Belum lagi luka lebam di bagian mata. Ini menambah kejanggalan jika penyebab kematian Golfrit bukanlah kecelakaan lalu lintas.

2. Kuat dugaan Golfrid disiksa oleh oknum tertentu

Editorial Team

Tonton lebih seru di