Gerakan sedekah yang diberi nama Borong Jualan (Borju) di Kota Medan rutin dilakukan setiap hari Jumat oleh para jurnalis muda (Dok. Pribadi for IDN Times)
Kartika Sari sebagai pendiri Borong Jualan (Borju) Medan ini menjelaskan bahwa, inspirasi terbentuknya gerakan sosial ini berawal dari ingin membantu para pedagang UMKM dengan cara memborong jualannya. Kemudian hasil borongan jualan itu diberi kepada para Ojek Online (Ojol), tukang becak, sopir angkot, pemulung, dan kaum dhuafa lainnya.
"Berawal dari sering ikut charity, terus saat jadi jurnalis beberapa kali ikut liputan aksi sosial. Terus ya mikir selain kita meliput, kenapa enggak kita ikut ambil bagian juga untuk saling berbagi. Selain itu, borju ini juga berawal dari rasa ingin membantu para pedagang kecil ya bukan restoran untuk ikut berbagi rejekinya. Jadi, kenapa enggak kita ikut melariskan jualan para pedagang kecil dan dagangan mereka juga jadi berkah buat para penerimanya yang memang juga para pejuang nafkah," ucapnya pada IDN Times, Jumat (20/6/2025).
Lokasi pembagian sedekah ini ada di sekitaran Medan. Dan, biasanya dilakukan dua kali sebulan atau sekali sebulan.
"Karena kan tim yang bagi masing-masing bekerja, jadi kadang kita sesuaikan waktu yang pas lah untuk bagikan makanannya. Tapi kita pastikan dalam satu bulan itu pasti ada aksi yang dilakukan," jelasnya.
Pembagian sedekah ini berupa makan siang, dan beberapa kali membagikan sembako mini seperti beras, minyak cup, mie instan, telur yang dikemas pakai standing pouch.
"Jadi aksi pertama kita mulai di Agustus 2024 lalu. Tim yang ikut rata-rata dari temen jurnalis yang juga tergerak untuk ikut aksi berbagi," tutur Kartika.