Medan, IDN Times – Fenomena geng motor marak terjadi belakangan di Sumatra Utara. Tidak jarang, aksi geng motor ini berujung pada kriminalitas. Geng motor masif diisi usia remaja. Mulai dari pelajar SMP hingga SMA. Mereka masih tergolong pada usia anak.
Di Ibukota Sumatra Utara, Kota Medan, geng motor kerap bikin onar. Mereka acap kali menggelar konvoi dengan sepeda motor. Membawa senjata tajam hingga petasan dan berkeliling ke sejumlah ruas jalan padat lalu lintas. Tidak jarang juga mereka melakukan aksi tawuran dengan sesama geng motor.
‘Virus’ geng motor juga merebak, jauh dari ibukota provinsi. Teranyar, geng motor berulah di Kabupaten Asahan. Salah satu kabupaten yang berjarak 180 Km dari Kota Medan.
Di sana, sejumlah geng motor tumbuh cukup masif. Belum lama ini, salah satu geng motor merusak kantor salah satu dinas di Asahan. Geng motor juga melakukan pembacokan terhadap seorang pengamen. Mereka juga melakukan tawuran.
Lantas, apa yang membuat ‘virus’ geng motor ini merebak hingga ke kabupaten/kota? Dan bagaimana solusi untuk menekan angka penyebarannya?