Ilustrasi pramuka (Pixabay.com/jufriderwotubun)
Jambore Pramuka Dunia yang digelar di Korea Selatan (Korsel) dilaporkan bakal berakhir lebih awal karena adanya peringatan topan.
“Organisasi Gerakan Pramuka Dunia menerima konfirmasi pagi ini dari pemerintah Korsel karena diperkirakan akan ada dampak dari Topan Khanun,” sebut pernyataan badan pramuka dunia tersebut, dikutip dari Channel News Asia, Senin (7/8/2023).
Sementara itu, Wakil Ketua Kwarnas Berthold Sinaulan mengatakan bahwa kontingen Gerakan Pramuka Indonesia juga telah menyiapkan rencana darurat untuk menghindari amukan topan tersebut.
“KBRI Seoul dan pemerintah Provinsi Jeollabuk siap membantu kontingen Indonesia,” ucap Berthold, dalam pernyataannya.
Menurut badan meteorologi setempat, topan Khanun diperkirakan bakal datang sekitar 9-10 Agustus 2023. Proses pemindahan peserta sudah disiapkan rapi oleh pemerintah Korsel.
“Acara penutupan sendiri direncanakan tetap pada 11 Agustus 2023 dengan adanya Konser KPop, yang akan diadakan di luar arena perkemahan,” ucap dia lagi.
Sementara itu, Berthold mengatakan bahwa Kedutaan Besar RI di Korea Selatan juga telah memberikan dukungan penuh untuk kesehatan dan keamanan Kontingen Indonesia.
Dia mengatakan, untuk menjamin keamanan di bumi perkemahan Sae Man-Geum, selain dibantu 4 dokter kontingen, di tiap unit (pasukan) juga ada Pembina Pasukan dan 4 Pembina Pendamping Regu.
Indonesia sendiri kata dia mengirimkan 37 unit (pasukan) dan tiap pasukan rata-rata berisi 4 regu dengan tiap regu terdiri dari 9 peserta berusia 14-17 tahun dan 1 Pembina Pendamping Regu.