Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Prof. Ridha Dharmajaya melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Medan (Dok. Istimewa)
Lanjutnya, hal seperti ini juga pernah terjadi di surat suara terhadap kesalahan cetak. Dia juga menyayangkan, jika memang KPU Medan yang kelalaian dalam percetakan surat suara.
“Mereka melewati proses verifikasi, masa iya bisa kejadian. Itu kan fatal, apalagi ada fungsi pengawasan memiliki tim untuk mengawasi itu dan ada anggarannya. Jadi, fungsi tadi memang harus dijalankan,” tutur Fajar.
Dengan kelalaian tersebut, seharusnya KPU Medan menerima sanksi.
“Teknis sih itu memang, tapi jadi boncos anggaran dua kali keluari anggaran, karena kalau si Paslon gak bisa dilanjutkan memang hak mereka untuk dicetakkan ulang,” jelasnya.
Sebelumnya, Calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Prof. Ridha Dharmajaya melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Medan, di Jalan Sei Bahorok Medan pada Sabtu (28/9/2024).
Adapun materi yang dilaporkan oleh pasangan nomor urut 2 (dua) tersebut terkait tidak dicantumkannya gelar Profesor, di depan nama Ridha Dharmajaya pada penetapan nomor urut pasangan calon nama peserta pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan oleh KPU Medan.
Dalam penetapan KPU Medan, pasangan yang diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Hanura, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Ummat, Partai Gelora, PKN, Partai Buruh dan PBB tertera sebagai peserta nomor urut 2 dengan nama Ridha Dharmajaya dan Abdul Rani. Saat melaporkan, Ridha didampingi Sekretaris Umum Tim Sukses Ridha Dharmajaya-Abdul Rani, Boydo HK Panjaitan dan Ketua Tim Kuasa Hukum, Gerald P Siahaan.
Dalam kesempatan itu, Ridha Dharmajaya diterima Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan DATIN Bawaslu Medan Fachril Syahputra.
Dijelaskan, bahwa tidak tercantumkan gelar Profesor pada nomor urut paslon nomor urut 2 itu oleh KPU Medan dikhawatirkan akan berdampak pada kekeliruan masyarakat pada saat pemilihan yang digelar pada 27 November 2024.