Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Festival Laras Sembah atau Lansia Merias Serat Limbah (IDN Times/Indah Permata Sari)
Festival Laras Sembah atau Lansia Merias Serat Limbah (IDN Times/Indah Permata Sari)

Medan, IDN Times - Festival Laras Sembah atau Lansia Merias Serat Limbah yang diinisiasi oleh seorang lansia bernama Farida Lisa Purba. Festival menghadirkan budaya pengelolaan limbah, menjadi karya seni rupa dengan melibatkan, pegiat seni dan masyarakat lansia.

Festival Laras sembah akan berlangsung selama dua hari sejak, Jumat (18/4/2025) dan Sabtu (19/4/2025) dengan berbagai rangkaian kegiatan di dalamnya.

"Kita akan melakukan pameran karya seni rupa berbahan limbah, panggung rakyat serat limbah untuk lansia berekspresi, pertunjukan performing Arts Lansia, menayangkan film dokumenter, dan lainnya," ucapnya.

1. Kepedulian terhadap lingkungan terutama sungai

Festival Laras Sembah atau Lansia Merias Serat Limbah (IDN Times/Indah Permata Sari)

Festival Laras Sembah, dijelaskan Farida, merupakan kegiatan untuk memberdayakan para lansia, untuk memberikan teladan ke anak cucu, tentang pentingnya kepedulian terhadap lingkungan, terutama sungai.

"Festival ini sebagai upaya memberi ruang kreatif pada lanjut usia yang sudah dianggap tidak produktif dan terkesan tersisihkan. Selain itu menjadi ruang pertemuan, rekreasi, hingga menumbuh kembangkan potensi kreatif yang dimiliki setiap manusia," katanya.

2. Acara ini diminta terus digelar secara berkesinambungan ke generasi mendatang

Penampilan teater para lansia (Dok. Diskominfo Medan)

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan M. Odi Anggia Batubara menyampaikan apresiasi, saat membuka acara Festival Laras Sembah yang berlangsung di Jambur Ribu, jalan Kapiten Purba, Kec. Medan Tuntungan, Jumat (18/4/2025).

"Dari kegiatan ini banyak pesan yang bisa kita ambil, salah satunya bagaimana kita menjaga lingkungan kita, serta bagaimana memberdayakan para lansia agar tetap kreatif," kata Odi.

Odi ingin kegiatan ini dapat terus digelar secara berkesinambungan, bahkan harus diturunkan ke generasi mendatang.

"Seni yang di pertontonkan hari ini sangat baik oleh para lansia kita, karena mereka berhasil menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi sampah, jadi saya pikir kegiatan ini harus terus berkesinambungan," ujar Odi yang hadir bersama Camat Medan Tuntungan Berani PA.

3. Ada daur ulang sampah berupa daun yang dibuat ecoprint

Festival Laras Sembah atau Lansia Merias Serat Limbah (IDN Times/Indah Permata Sari)

Festival Laras Sembah yang dibawakan oleh kelompok lansia, menampilkan karya seni rupa berbahan limbah daur ulang. Tidak hanya membawa manfaat bagi lingkungan namun juga menambah kreativitas para lansia. Acara ini guna memberdayakan para lansia untuk tetap berkreasi dan berkreativitas.

Daur ulang sampah ini berupa daun, yang dimanfaatkan sebagai ecoprint dengan metode diketuk pakai palu pada daun dan kain yang digunakan. Sehingga, menjadi barang cantik yang bernilai jual.

Dalam festival yang berlangsung selama dua hari itu, berbagai kesenian ditampilkan seperti instalasi serat limbah, workshop seni rupa mengelola serat limbah, bersama lansia merias serat limbah, pameran karya seni rupa para lansia, panggung rakyat serat limbah, penampilan seni lansia bertema "Kami Bukan Lansia", dan layar tancap film dokumenter Laras Sembah.

Editorial Team