Suasana saat penutupan Festival Danau Toba (FDT) 2019 (IDN TImes/Patiar Manurung)
Ketua panitia yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi dr Ria Nofida Telaumbanua, mengatakan sukses tidaknya acara tidak lepas dari peranan kepala daerah yang ada di kawasan Danau Toba.
"Kita kan mengharapkan masyarakat datang. Kita hanya menolong, Provinsi (Pemerintah Provinsi) itu membantu untuk menfasilitasi. Jadi, yang memiliki peranan penting itu sebenarnya adalah (Pemerintah) sekawasan Danau Toba," kata Ria.
Untuk memikat hati pengunjung di acara FDT, kata dr Ria, beragam upaya dilakukan di antaranya perlombaan seni. Membahas jumlah pengunjung, menurut dr Ria, pihak Pemerintah Kabupaten dan Kota yang ada di kawasan Danau Toba harus merasa bahwa FDT milik atau kegiatan bersama.
"Kita membuat kegiatan-kegiatan, semua tarian, semua seni. Kita berusaha bagaimana mendatangkan orang. Sekarang kan, bagaimana kabupaten dan kota menggerakkan sama-sama. Jadi kan kita sinergi, tapi kalau kabupaten/ kota merasa ini bukan milik kita, ya memang sepi," jelasnya diwawancarai.
Sebagaimana diketahui, FDT digelar selama 4 hari. Hanya saja acara ini terkesan kurang diminati masyarakat luas. Khusus di hari penutupan, lebih setengah kursi terlihat kosong. Tepuk tangan orang yang hadir tidak terdengar riuh di setiap sesi acara khususnya saat penampilan ragam seni yang disuguhkan panitia.