Asri Santosa Kepala Kantor Otoritas Penerbangan Wilayah II Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Kepala Otoritas Penerbangan Wilayah II Medan, Asri Santosa, membenarkan bahwa penyebab maskapai Saudi Arabia Airlines mendarat darurat di Kualanamu karena adanya ancaman bom. Informasi itu didapat pilot saat pesawat baru saja sampai di Aceh.
"Ada memang dugaan maskapai Saudi Arabia diduga terdapat bom. Kapten mendapat informasi dari Oman. Betul, dikonfirmasi dari perusahaannya memang diduga ada bom. Karena kapten di atas Banda Aceh, maka segera harus landing di KNO, alternative landing," aku Asri, Sabtu (21/6/2025).
Informasi tersebut sontak saja membuat pohak bandara segera bertindak. Termasuk segera mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC). Sebelum pesawat datang, personel TNI dan Polri sudah hadir di bandara untuk melakukan pengamanan.
"Sudah standby saling mengatur keamanannya. Siapa yang melakukan apa, sudah dilakukan. Lalu penumpang dievakuasi. Tanpa bawa barang apapun, ditaruh di tempat yang clear, lalu di-screening. Setelah itu imigrasi dengan sigap memproses bagaimana masuk ke Indonesia. Untuk barang bawaan, teman-teman Beacukai mengurusnya setelah dinyatakan aman oleh Polri. Dalam 634 koli bisa diselesaikan dengan x-ray berbantukan personel," ungkap Asri.