Binjai, IDN Times - Di masa pandemik seperti saat ini, tenaga pendidik perlu memahami digitalisasi untuk mendorong kompetensi pribadi dalam pembelajaran online. Pembaruan aplikasi yang digunakan untuk proses pembelajaran penting untuk menjamin fitur dan keamanan lebih baik. Karena dalam setiap pembaruan pasti ada perbaikan oleh penyedia aplikasi.
“Jaringan internet yang aman menjadi salah satu aspek yang penting dalam pembelajaran online. Sedapat mungkin jaringan internet yang digunakan adalah milik pribadi (data provider) atau wifi korporasi atau instansi,” ujar Akademisi, Peneliti Literasi Media dan Budaya Digital Dr (cand) Fakhrur Rozi, S.I.Kom., M.I.Kom saat menjadi pembicara Webinar Literasi Digital di Kota Binjai, Jumat (11/6/2021) dengan tajuk “Menjadi Tenaga Pendidik Cerdas Digital”.
Kegiatan webinar yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoax serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pada webinar yang menyasar target segmen Guru, Tenaga Pendidik ini, sukses dihadiri oleh Sekitar 500 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para Narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Bambang Iman Santoso, S.T., CEO PT. Neuronesia Neurosains Indonesia; Dr (cand) Fakhrur Rozi, S.I.Kom., M.I.Kom, Akademisi, Peneliti Literasi Media dan Budaya Digital; Sri Ulina Ginting. S.Pd & Edi Salim Chaniago, Dinas Pendidikan Kota Binjai; dan Ahmad Ilham, SH., M.Ap, Kadis Kominfo Kota Binjai. Presenter TvOne Amaratih bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya. Para narasumber tersebut memperbincangkan tentang 4 pilar literasi digital, yakni Digital Culture, Digital Ethic, Digital Safety dan Digital Skill.
Menurut, Fakhrur Rozi, Literasi dapat dimaknai sebagai kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skills yang dimiliki dalam hidupnya, bukan hanya kemampuan baca dan tulis. Teknologi digital mempunyai konsekuensi langsung terhadap masa depan pendidikan.